Senin, 29/04/2024 03:48 WIB

Kementan Genjot Produktivitas Jeruk Petani Kolaka

Kementan Genjot Produktivitas Jeruk Petani Kolaka

Petani merawat tanaman jeruk. (Foto: Kementan)

Kolaka, Jurnas.com - Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani, pada komoditas dengan permintaan cukup tinggi seperti jeruk, terus dilakukan melalui berbagai program dan terobosan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, mengatakan bahwa pembangunan pertanian memiliki tujuan yang jelas, yaitu menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor yang disertai nilai tambah produknya.

Pembangunan pertanian yang digalakan oleh Kementan di bawah komando Amran meski saat ini tengah fokus menggenjot produktivitas dan produksi pangan setrategis nasional seperti padi dan jagung, tapi tidak melupakan komoditi lainnya, seperti jeruk. Karena yang diperhatikan dalam pembangunan ialah komparatif suatu daerah dan kultur tanamnya.

“Jadi kita membangun berdasarkan keunggulan suatu daerah. Termasuk pertimbangan kultur tanamnya. Potensi apa yang ada di suatu daerah di Indonesia. Itu yang kita dorong,” jelas Amran.

Seperti dalam budidaya jeruk, dalam suatu kesempatan Amran meminta agar bantaun bibitnya bukan hanya didistribusikan, akan tetapi juga dikawal.

“Harus dikawal, disinergikan dengan program bekerja. Dibagikan 5 hingga 10 batang per rumah tangga. Sekaligus bagikan pupuknya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan, kegiatan pertanian seperti olah tanah, olah tanam, hingga masa panen oleh petani harus tetap berlangsung dan terus ditingkatkan.

“Pangan adalah masalah yang sangat utama dan mempengaruhi hidup matinya suatu bangsa. Karenanya, seluruh insan pertanian harus bekerja sama untuk terus meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian. Sehingga ketahanan pangan sekaligus keamanan pangan dapat kita capai,” ujarnya.

Di samping bahan pokok yang menjadi sorotan saat ini, komoditi dengan permintaan tinggi juga harus terus diupayakan agar tetap berjalan, salah satunya jeruk. Komoditas buah hortikultura yang banyak mengandung gizi vitamin ini, sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dan dunia.

Terkait hal tersebut, Kementan mendorong petani jeruk untuk dapat memaksimalkan hasil panennya. Salah satu bentuk dukungan Kementan terhadap peningkatan produksi jeruk adalah dari Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI).

Dedi Nursyamsi mengatakan, BPPSDMP Kementan melalui Program READSI terus malakukan peningkatan kapasitas terhadap petani, pendamping desa, dan penyuluh di seluruh pelosok tanah air.

“Program READSI merupakan salah satu program BPPSDMP Kementan dengan pendanaan bersumber dari PHLN, yang tujuannya sejalan dan mendukung terwujudnya visi pembangunan pertanian. Tugas READSI ini sangat berat, tapi sangat mulia. Ia menciptakan SDM-SDM pertanian dan meningkatkan kapasitas praktisi pertanian," katanya.

Dampak positif dari program READSI ini pun di antaranya menyasar dan kemudian dirasakan oleh kelompok komoditi jeruk di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Dengan program tersebut, petani di Kolaka, khususnya Desa Puudongi, dapat semakin memahami dalam melakukan budidaya jeruk. Mulai dari cara menanam jeruk yang baik, menggunakan teknologi dan inovasi hingga cara merawatnya, sehingga produktivitas dan produksinya semakin meningkat.

Anggota kelompok tani Suka Damai di Desa Puudongi, Ketut Kota yang ditemui TIm READSI, Sabtu (24/02/2024) menuturkan, setelah mengikuti program READSI, ia mampu meninggkatkan produktivitas jeruknya hingga menghasilkan pendapatan sekitar Rp.50.000.000 juta dengan luas tanaman sebanyak 2 Ha.

“Kiat-kiat yang saya lakukan pada saat itu adalah saya menerapkan teknologi yang telah diajarkan selama mengikuti kegiatan sekolah lapang dan mendapat pembinaan dari PPL dan Fasilitator desa. Di antaranya tekun, bertani dengan sungguh-sungguh. Kemudian ikuti cara penanaman jeruk yang dianjurkan oleh pemerintah seperti lakukan penyiangan setiap minggunya, lakukan pemangkasan setiap hari dan lakukan pemupukan setiap enam bulan sekali jika ingin berhasil,” tuturnya.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Dedi Nursyamsi Jeruk Penyuluh Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :