Rabu, 22/05/2024 06:41 WIB

BKSAP DPR: Peningkatan Kerja Sama di Asia Pasifik Memperkuat Keamanan Maritim

Di Political and Security Matters, memang Indonesia mengajukan sebuah resolusi tentang bagaimana kita bisa mengawal tentang keamanan kawasan laut yang ada di wilayah kita tentunya dibahas dengan berbagai negara yang memiliki kepentingan di negara di wilayah tersebut.

Ketua Delegasi DPR RI Achmad Hafisz Tohir dalam foto bersama di sela-sela mengikuti agenda Sidang Umum Parlemen Negara-negara Asia Pasifik atau Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF) ke-31 di Filipina. (Foto: Parlementaria)

Jakarta, Jurnas.com - Delegasi Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mendorong parlemen negara-negara Asia-Pasifik untuk memperkuat kerjasama keamanan maritim. Usulan berjudul berjudul "Enhancing Maritime Security Cooperation in Asia-Pacific", tersebut disampaikan dalam Sidang Umum Parlemen Negara-negara Asia Pasifik atau Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF) ke-31 di Manila, Filipina, pada 23-26 November 2023.

“Di Political and Security Matters, memang Indonesia mengajukan sebuah resolusi tentang bagaimana kita bisa mengawal tentang keamanan kawasan laut yang ada di wilayah kita tentunya dibahas dengan berbagai negara yang memiliki kepentingan di negara di wilayah tersebut. Nah Indonesia mengajukan resolusi ini tentu kita mendorong agar selalu terwujudnya stabilitas keamanan dan perdamaian di secara khusus mungkin Laut Cina Selatan,” ungkap Ketua Delegasi DPR RI Achmad Hafisz Tohir dikutip Selasa (28/11).

Pada Sidang Pleno Ekonomi dan Perdagangan, Wakil Ketua BKSAP Achmad Hafisz Tohir menyoroti pentingnya kerja sama bidang infrastruktur kawasan untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Hafisz juga menyebutkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi infrastruktur kawasan. Salah satunya adalah konflik antar negara seperti yang terjadi di Palestina.

“Perang di Ukraina, misalnya, telah menghancurkan infrastruktur publik seperti sekolah, jalan, jembatan, dan fasilitas listrik. Kini, kita juga menyaksikan bagaimana otoritas Israel secara terang-terangan dan sengaja menghancurkan infrastruktur publik di Gaza. Mereka membombardir rumah sakit dan sekolah, melumpuhkan sistem transportasi dan listrik, serta memutus akses internet. Hal ini sangat tidak dapat diterima dan merupakan bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan,” jelas Hafisz.

Oleh karena itu, Hafisz menyampaikan bahwa sebagai anggota parlemen negara-negara Asia-Pasifik pertama-tama harus melakukan lebih banyak upaya untuk memperkuat ketahanan infrastruktur penting dalam menghadapi bencana alam. Kami juga menyerukan kepada seluruh negara APPF untuk bersatu menghentikan aksi militer apa pun terhadap infrastruktur penting.

Materi Sidang APPF kali ini mencakup beberapa isu yang dibahas di lima sesi. Selain isu Politik dan Keamanan, Ekonomi dan Perdagangan, serta Pendidikan dan Kesehatan, Sidang APPF yang ke-31 ini juga membahas isu gender, digitalisasi dan kepemudaan. Rangkaian Sidang APPF diakhiri dengan penandatanganan Joint Communique oleh seluruh ketua delegasi negara-negara yang hadir.

Pada kesempatan tersebut, Delegasi DPR RI dipimpin oleh Putu Supadma Rudana selaku Wakil Ketua BKSAP dan didampingi oleh Hafisz Thohir selaku Wakil Ketua BKSAP. Sementara itu, turut hadir pula anggota Delegasi yaitu Hugua dan Vanda Sarundajang, Himmatul Aliyah, Putri Anetta Komarudin, Syahrul Aidi Maazat, Arzetti Bilbina, serta Emma Umiyatul Chusnah.

 

KEYWORD :

Warta DPR BKSAP Hafisz Thohir maritim Asia Pasifik APPF




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :