Sabtu, 04/05/2024 13:01 WIB

Kemdikbudristek Dorong Amplifikasi Kemitraan Vokasi dan Industri

Menurut Uuf, kemitraan vokasi dan industri menguntungkan kedua belah pihak

Mahasiswi Polimedia melakukan praktik di Teaching Factory (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) terus mendorong perluasan kemitraan antara satuan pendidikan vokasi dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Direktur Mitras DUDI, Uuf Brajawidagda, usai menghadiri peresmian Teaching Factory hasil kerja sama Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur, di Jakarta, pada Rabu (30/8).

"Praktik Teaching Factory ini perlu diperbanyak. Juga mesti ditularkan, tidak hanya antara perguruan tinggi dengan industri-industri besar, namun juga industri kecil," kata Uuf kepada awak media.

Menurut Uuf, kemitraan vokasi dan industri menguntungkan kedua belah pihak. Bagi industri, kerja sama ini dapat memangkas waktu dan biaya pelatihan, sehingga mahasiswa lulusan bisa langsung bekerja.

Adapun bagi perguruan tinggi, kemitraan dapat jembatan untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait kebutuhan industri. Dengan demikian, tidak ada gap antara kompetensi dan kebutuhan.

"Saya percaya teman-saya industri mau jump in menggandeng satuan pendidikan, tapi butuh semesta mendukung. Dari sisi industri siap, tapi satuan pendidikannya sibuk sama yang lain. Begitu juga sebaliknya. Karena itu kami terus mendorong satuan pendidikan bermitra dengan DUDI," ujar dia.

Wakil Divisi PT Indofood CBP Sukses Makmur, Johanes Julia, menuturkan alasan kerja sama Teaching Factory di Polimedia berdasarkan keinginan perusahaan memiliki sekolah khusus flexible packaging di Indonesia. Keberadaan sekolah packaging ini nantinya akan menyuplai tenaga kerja berkualitas ke PT Indofood.

"Kita punya pengajar ahli yang bisa melakukan perbaikan mesin, jadi memang tujuannya dengan bekerja sama dengan poolimedia, kita harapkan berkelanjutkan untuk menyediakan tenaga siap pakai," tutur Johanes.

"Sekarang kami menyerap dari berbagai disiplin yang diajarkan dulu enam bulan di pabrik-pabrik kami. Lulusan SMK, D-3, S-1 kita latih sebelum terjunkan ke pabrik-pabrik. Dengan adanya Polimedia, tidak perlu lagi capek-capek mengajari orang, langsung serap yang sudah punya basic," sambung dia.

Sementara itu, Direktur Polimedia, Tipri Rose Kartika berharap Teaching Factory ini mendorong para mahasiswa belajar cara memproduksi produk yang sesuai standar mutu, perencanaan waktu, dan efisiensi biaya layaknya sudah bekerja di industri.

"Kita ingin mahasiswa kita khususnya di prodi teknologi rekayasa pengemasan bisa memiliki kompetensi yang dibutuhkan DUDI khususnya Indofood packaging," tutup dia.

KEYWORD :

Mitras Dudi Kemdikbudristek Teaching Factory Uuf Brajawidagda




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :