Rabu, 15/05/2024 07:15 WIB

Gandeng PT MARS dan P4S, Kementan Tingkatkan Pengetahuan Petani di Luwu Timur

Gandeng PT MARS dan P4S, Kementan Tingkatkan Pengetahuan Petani di Luwu Timur

Rapat Koordinasi Persiapan Sekolah Lapang bagi petani penerima manfaat program READSI, di Aula Kantor BPP Kecamatan Wotu, Senin (14/8). (Foto: Kementan)

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) meningkatkan pengetahuan petani di Luwu Timur melalui Sekolah Lapang.

Sekolah Lapang merupakan salah satu program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative (READSI), yang dijalankan Kementan di daerah-daerah penerima manfaat.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, program READSI merupakan amanat Presiden Joko Widodo dalam membangun SDM unggul dan memiliki kemampuan khusus dalam mengembangkan sektor pertanian ke depan. Salah satunya dengan menggunakan teknologi dan mekanisasi.

"Saya kira itu cara yang paling pasti agar pertanian kita ke depan semakin maju dan mandiri. Dan ini juga program yang diamati Presiden agar menumbuhkan SDM unggul," katanya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa yang paling besar peranannya dalam menggenjot produktivitas, meningkatkan kualitas, dan menjamin kontinuitas pertanian adalah SDM.

"Jadi, peningkatan produktivitas itu bukan karena pupuk, bukan karena alat mesin pertanian (Alsintan), bukan karena benih. Akan tetapi, ditentukan peningkatan produktivitas pertanian ditentukan oleh SDM," kata Dedi.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur melalui District Programme Management Office (DPMO) menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Sekolah Lapang bagi petani penerima manfaat program READSI, di Aula Kantor BPP Kecamatan Wotu, Senin (14/8).

Pada kegiatan ini, hadir Koordinator BPP Wilayah Program READSI, penyuluh pendamping serta fasilitator desa wilyah program READSI, POPT Provinsi, praktisi sekaligus narasumber dari PT MARS Cocoa Academy Tarengge serta penggiat organik dari P4S Mapala Agri.

Manager Program READSI Kabupaten Luwu Timur, Rahmatullah Azis, yang wewakili Kadis PKP Luwu Timur, Arahan Amrullah berpesan agar sekolah lapang ini memiliki kebaharuan dari sekolah lapang sebelum-sebelumnya.

Menurut dia, kegiatan sekolah lapang kali ini akan sangat menarik dan berbeda karena berkolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya PT MARS dan Praktisi Organik P4S Mapala Agri.

"Nantinya harapan kita, dengan menggandeng kerja sama PT MARS dan P4S ini tentunya materi yang disampaikan dan diajarkan ke petani tidak monoton dan pastinya akan menarik sebab pematerinya berlatar belakang kompetensi ilmu yang berbeda," ujarnya Rahmatullah.

Dia juga beharap nantinya kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada kegiatan sekolah lapang saja, tetapi berlanjut pada kegiatan lainnya." Sehingga program READSI ini betul-betul memberikan inspirasi bagi petani lain di luar program untuk lebih baik dan maju lagi," ujarnya.

Perwakilan PT. MARS Cocoa Academy Tarengge, Nur Asis menjelaskan, nantinya akan ada enam orang narasumber kompeten yang di sediakan PT MARS untuk membawakan materi pada sekolah lapang kelompok komoditas kakao di enam kecamatan wilayah READSI Luwu Timur.

Dia mengatakan, kurikulum pengajaran serta materi ajar akan disesuaikan dengan standar dari PT MARS sehingga, PPL dan FD masing-masing wilayah lebih fleksibel dalam hal jadwal penyampaian materi nantinya.

Perwakilan P4S Mapala Agri, Siddik Purnomo menjelaskan, untuk pemateri dan narasumber dari pihaknya berjumlah empat orang dan nantinya akan konsen pada materi organik serta pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan pemanfaatan biomassa organic pengurai.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian READSI Sekolah Lapang Dedi Nursyamsi PT MARS P4S




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :