Sabtu, 04/05/2024 14:57 WIB

Kementan Gelar Pelatihan Agronomi Terhadap Petani di PT MARS Tarengge

Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian melakukan pelatihan agronomi terhadap petani binaan READSI dari Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian melakukan pelatihan agronomi terhadap petani binaan READSI dari Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). (Foto: Kementan)

Luwu Timur, Jurnas.com - Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian melakukan pelatihan agronomi terhadap petani binaan READSI dari Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Pada pelatihan batch I ini petani berjumlah 33 orang, di antaranya 19 orang dari Kabupaten Banggai dan 14 orang dari Poso.

Pelatihan tersebut dibuka pada Kamis (1/8) yang berlokasi di PT. MARS Tarengge, Luwu Timur. Pelatihan yang dijadwalkan dilaksanakan selama 30 hari tersebut yaitu mulai tanggal 10 Agustus – 10 September 2023.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus memacu jajarannya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian melalui pelatihan.

"SDM pertanian yang andal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak kegiatan pertanian," kata SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan, salah satu pengungkit produktivitas pertanian yang paling utama adalah SDM.

"Berkali-kali saya sampaikan bahwa ada tiga pengungkit produktivitas pertanian, yakni produksi (25 persen), peraturan perundang-undangan (25 persen) dan yang paling utama adalah SDM (50 persen)," tegas Dedi.

Kegiatan pelatihan ini dibuka langsung oleh Manager Pusat Program READSI Andi Amal Hayat Makmur. Dalam arahannya Andi Amal menjelaskan kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mendorong petani khususnya petani binaan READSI agar dapat menjadi penggerak khususnya dalam kegiatan agronomi serta menjadi calon Cocoa Vilage Center (CVC) yang kompeten.

Sejalan dengan itu, Manager Cocoa Academy Fajar Paul Niong menyampaikan bahwa PT. MARS akan senantiasa mendorong petani khususnya petani kakao agar memiliki keahlian kompeten dan daya saing yang bermutu tinggi. Selain itu pada kegiatan ini ia berharap nantinya calon petani CVC ini dapat menjadi penggerak bagi petani lain di daerahnya masing-masing seusai pelatihan.

Nantinya, calon CVC tersebut akan ditangani oleh trainer dari PT. MARS yang dipimpin oleh Agus selaku tariner utama dari PT. MARS Tarengge untuk melaksanakan kegiatan pelatihan Agronomi.

Sebagai gambaran, Luwu Timur sebagai Center Project Pelatihan PT. MARS di Sulawesi Selatan Juga merupakan wilayah Project Program READSI. Dipimpin oleh Rahmatullah Azis sebagai Manager READSI Luwu Timur.

Terdapat 126 kelompok tani yang masuk program READSI di Luwu Timur dan di antaranya terdapat 7 kelompok, yang juga berada di Desa Tarengge yang merupakan wilayah Project dari PT.MARS.

KEYWORD :

Kementan Pelatihan Agronomi Petani CVC PT MARS Tarengge




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :