Jum'at, 17/05/2024 01:01 WIB

Melalui Pendampingan Kementan, KWT Luwu Timur Sukses Kembangkan Abon Ikan Gabus

Pemberdayaan petani yang dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Luwu Timur mulai menunjukkan tren positif.

Kelompok Wanita Tani (KWT) Delima Hati di Desa Watangpanua, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan memproduksi abon ikan gabus dan juga permen coklat. (Foto:Kementan)

Luwu Timur, Jurnas.com - Pemberdayaan petani yang dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Luwu Timur mulai menunjukkan tren positif.

Hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Delima Hati di Desa Watangpanua, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Pendampingan melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative (READSI), KWT Delima Hati mulai memproduksi abon ikan gabus dan juga permen coklat.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, program READSI merupakan amanat Presiden Joko Widodo dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dan memiliki kemampuan khusus dalam mengembangkan sektor pertanian ke depan. Salah satunya dengan menggunakan teknologi dan mekanisasi.

"Saya kira itu cara yang paling pasti agar pertanian kita ke depan semakin maju dan mandiri. Dan ini juga program yang diamati Presiden agar menumbuhkan SDM unggul," katanya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa yang paling besar peranannya dalam menggenjot produktivitas, meningkatkan kualitas, dan menjamin kontinuitas pertanian adalah SDM.

"Jadi, peningkatan produktivitas itu bukan karena pupuk, bukan karena alat mesin pertanian (Alsintan), bukan karena benih. Akan tetapi, ditentukan peningkatan produktivitas pertanian ditentukan oleh SDM," kata Dedi.

Fasilitator Desa Program READSI Desa Watangpanua, Surahman mengatakan, Kelompok KWT Delima Hati telah menerima manfaat bantuan alsintan tahun 2021 yang mana alsintan tersebut didapatkan dengan mekanisme 70 persen dari program READSI dan 30 persen dari kas kelompok.

"Tahun 2021, jenis alsintan yang diusulkan oleh kelompok KWT Delima Hati merupakan alat dan mesin untuk home indrustri," tuturnya.

Sementara itu, Kelompok KWT Delima Hati juga akan mengikuti pameran tingkat kabupaten yang dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK.

"Saya berharap ke depan kelompok ini dapat semakin maju lagi, sehingga apa yang telah saya kerjakan selama menjadi Fasilitator Desa program READSI dapat memberikan manfaat untuk petani di desa binaannya," ujar Surahman.

Sekertaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur, Saenab mengapresiasi kegiatan dari KWT Delima Hati ini. Dia berharap agar kegiatan ini dapat terus jalan dan semakin berkembang lagi ke depannya.

Sebagai wujud dukungannya Saenab membeli lima bungkus masing-masing produk yang dibuat oleh KWT Delima Hati tersebut.

Sejalan dengan itu, Manager READSI Kabupaten Luwu Timur, Rahmatullah Azis mendukung kegiatan KWT Delima Hati Binaan READSI ini. Dia berharap ke depannya KWT Delima Hati ini dapat mematenkan nama produknya sendiri, sehingga lebih dikenal dan diterima masyarakat luas. (Penulis: Erwin Situmorang)

 

KEYWORD :

Pendampingan Kementan KWT Luwu Timur Abon Ikan Gabus BPPSDMP Program READSI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :