Selasa, 14/05/2024 16:26 WIB

Mentan Syahrul Yasin Limpo Siapkan Enam Provinsi Hadapi El Nino

Enam provinsi tersebut yang selama ini berperan sebagai sentra produksi pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri Rapat Koordinasi Antisipasi Iklim Ekstrem El Nino bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (17/7).

PALEMBANG, Jurnas.com – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo akan memperkuat peran enam provinsi dalam menghadapi iklim ekstrem El Nino. Enam provinsi tersebut yang selama ini telah berperan sebagai sentra produksi pangan nasional.

"Saya sudah lapor kepada Presiden bahwa yang bisa menyelamatkan Indonesia ada enam provinsi. Salah satunya Sumatera Selatan. Dan beliau sudah setuju untuk segera disiapkan langkah-langkahnya," tutur Mentan Syahrul saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Antisipasi Iklim Ekstrem El Nino bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (17/7).

Dampak El Nino terhadap pertanian nasional akan sangat besar bila tidak ditangani dengan baik. Sebab, kekeringan dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.

Bahkan El Nino akan menyebabkan penundaan dalam penanaman tanaman yang berimbah pada penurunan luas tanam, bahkan kegagalan panen. "Selain itu, penyakit akan bermunculan, terutama pada kawasan yang terkena kekeringan ekstrim," ucap Mentan Syahrul.

Syahrul mengapresiasi kapasitas produksi beras Sumatera Selatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Sumatera Selatan disebut memiliki kelebihan produksi sebesar 743 ribu ton.

"Yuk, kita dorong kelebihan produksi sehingga bisa mencapai 1 juta ton. Ini akan menjadi statement bagi masyarakat Indonesia bahwa Jangan khawatir, stok nasional bisa terpenuhi," ujar Mentan Syahrul.

Syahrul pun meminta Gubernur Sumatera Selatan bersama jajarannya untuk dapat turut serta membela kepentingan bangsa dalam menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia.

"Sumatera Selatan sudah beres, tapi kepentingan Indonesia belum selesai. Untuk itu, saya minta kita semua harus turun untuk bisa memastikan stok pangan nasional tercukupi," ujar Mentan Syahrul.

Kementan sendiri telah menyiapkan sembilan strategi untuk mengantisipasi dampak iklim ekstrim El Nino terhadap sektor pertanian

Kesembilan strategi tersebut meliputi identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, percepatan tanam, peningkatan ketersediaan alsintan, peningkatan ketersediaan air, penyediaan benih tahan kekeringan, program 1.000 hektare, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, serta penyiapan lumbung pangan sampai tingkat desa.

"Kita memiliki program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino untuk setiap kabupaten. Sumatera Selatan memiliki 17 kabupaten/kota. Jika semua kabupaten kompak, masalah Indonesia selesai," sebutnya.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyebutkan pihak BPS telah mengingatkan mereka bahwa cuaca panas yang akan terjadi tahun ini akan menjadi salah satu yang terekstrim.

Meskipun begitu, Herman mengapresiasi peran Kementan yang telah turut mendorong produksi pangan Sumatera Selatan. "Berkat dorongan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo.red), Sumatera Selatan bisa surplus," ucap Herman.

Dia berharap Badan Urusan Logistik (Bulog) bisa memaksimalkan penyerapan. Karena produksi yang baik bila tidak diimbangi dengan penyerapan yang baik akan sia-sia.

"Sekarang sudah surplus. Maka saran kami serapan Bulog bisa ditingkatkan. Saat ini kami juga bermitra dengan swasta untuk penyerapan. Kami besyukur pihak swasta baik-baik, tidak ada yang menimbun dan mempermainkan harga," imbuh Herman.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Sumatera Selatan Dampak El Nino




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :