Gerindra/antara
Jakarta - Kekalahan Agus Harimurti-Sylviana (AHY-Sylvi) pada putaran pertama Pilkada DKI telah mengubah konstelasi politik di Ibu Kota Jakarta.
Banyak pengamat menganalisa bahwa dukungan dari Demokrat akan menjadi rebutan bagi pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi), dengan harapan 17 persen suara yang diraih Agus-Sylvi pada putaran pertama bisa diambil alih.
Namun Demokrat tak bisa besar kepala alias jual mahal. Sebab pasangan Anies-Sandi yang diusung koalisi Partai Gerindra dan PKS justru menggertak dan menegaskan bahwa mereka bisa menang lawan Ahok-Djarot kendati partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu menolak mendukung Anies-Sandi.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Puyouno menegaskan, tim pemenangan Anies-Sandi akan percaya diri memenangkan Pilkada DKI bukan hanya karena ditopang kekuatan partai politik. Sebab selain didukung Gerindra dan PKS, kemenangan ini juga karena banyak elemen masyarakat yang secara suka rela terpanggil untuk ikut mendukung, dengan tanpa syarat.
"Saya sebagai pengurus Gerindra akan turun langsung ke bawah bersama-sama kawan-kawan buruh, guru, dan masyarakat miskin kota serta mahasiswa untuk memenangkan Anies-Sandi. Tentu dengan cara-cara politik santun," ujar Arief saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Arief menegaskan pihaknya tidak gentar dengan berbagai macam rumor terjalinnya komunikasi antar pihak menggadang Demokrat masuk koalisi pendukung Ahok-Djarot. Hal itu tidak berpengaruh karena pendukung Anies-Sandi akan tetap solid.
"Kami himbau masyarakat Jakarta tenang saja dan jangan gentar karena Tuhan bersama kita untuk melawan koalisi besar Megawati, Setya Novanto, dan SBY," tegasnya.
Gerindra Agus-Silvy
