Sabtu, 27/04/2024 21:40 WIB

Mentan Syahrul Sebut Produktivitas Pangan Dunia akan Alami Penurunan 30 Persen

Penurunan ini disebabkan oleh beberapa negara-negara mulai menahan produksinya untuk diekspor. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memengang ramuan biosaka sebelum melakukan panen padi di Desa Leppangan, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan untuk mempercepat proses tanam seusai panen raya yang digelar hari ini, Minggu, 16 April 2023.

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, produktivitas pangan dunia akan mengalami penurunan sebesar 30 persen.

Penurunan ini disebabkan oleh beberapa negara-negara mulai menahan produksinya untuk diekspor. Sebagai contoh, Vietnam yang mulai menerapkan pengetatan ekspor beras ke negara lain untuk mengamankan stok domestik.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tidak hanya menghadapi tantangan dalam menyediakan pangan dalam jumlah yang besar, tetapi juga harus menghadapi ancaman krisis pangan dunia

 

"Tantangan ke depan bukan hanya bagaimana kita harus menyediakan pangan, tapi harus menghadapi ancaman krisis pangan dunia," kata Mentan Syahrul pada Rembug Utama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Auditorium Universitas Padang, Jumat (9/6).

Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dan peran aktif KTNA, termasuk pemerintah daerah. KTNA diakui oleh Mentan Syahrul sudah menunjukkan komitmen tinggi dalam membangun pertanian Indonesia.

"Kehadiran Pak Isran Noor sebagai ketua Umum APPSI ini menjadi sangat menentukan, sangat penting. Apalagi Ketua KTNA dan seluruh jajarannya. KTNA adalah pilar utama dari bergeraknya pertanian di semua sektor," tutur Mentan.

Rembug Utama KTNA merupakan rangkaian Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia ke-XVI di Padang, Sumatera Barat. Agenda penting dalam rembug tersebut, yaitu workshop bersama Eselon I terkait Kementan yang hasilnya akan menjadi nota kesepahaman antara dua pihak.

Sementara itu, Ketua KTNA, M. Yadi Sofyan Noor mengungkapkan bahwa rembug utama KTNA yang dilaksanakan adalah bentuk komitmen KTNA dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman kekeringan yang akan mempengaruhi pertanian nasional.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa workshop yang dilakukan fokus kepada penanganan dan antisipasi kekeringan.

"Menurut predikai BMKG, mulai Juni ini, kekeringan sudah dimulai. Jadi El Nino ini kemarau yang berkepanjangan dengan curah hujan yang lebih kering dari biasanya," kata Dedi.

Dedi mengatakan, Kementan bersama KTNA dan pemerintah daerah akan membuat komitmen bersama terkait pelaksanaan program penyelenggaraan pertanian di semua kabupaten dan kota.

KEYWORD :

Produktivitas Pangan Dunia Menurun Syahrul Yasin Limpo Ekspor Beras Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :