Minggu, 28/04/2024 03:55 WIB

DPR Ingatkan Menteri ESDM, Jangan Buat Kebohongan Publik Soal Target Lifiting Minyak

Menteri ESDM telah melakukan kebohongan publik dengan menyatakan, bahwa angka lifting minyak sebesar 652 ribu barel per hari pada bahan paparannya sebagai kesalahan typo. Padahal angka-angka lifting minyak tersebut konsisten, baik di dalam draft dokumen paparan awal maupun dalam dokumen final usulan lifting minyak dari pihak Pemerintah.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: Azka/Man

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, ingatkan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, tidak melakukan kebohongan publik terkait data target lifting minyak yang dipaparkan dalam rapat kerja di Gedung DPR RI, Jakarta, kemarin

Wakil Ketua Fraksi PKS ini meminta Menteri ESDM tidak perlu berkelit dengan mengatakan angka yang dipaparkan merupakan kesalahan tulis (typo) sehingga berbeda dengan data yang diterima DPR.

"Menteri ESDM telah melakukan kebohongan publik dengan menyatakan, bahwa angka lifting minyak sebesar 652 ribu barel per hari pada bahan paparannya sebagai kesalahan typo. Padahal angka-angka lifting minyak tersebut konsisten, baik di dalam draft dokumen paparan awal maupun dalam dokumen final usulan lifting minyak dari pihak Pemerintah,” jelas Mulyanto dalam keterangan resminya, Selasa (6/6).

"Tidak ada koreksi angka lifting minyak dari pihak pemerintah dalam dokumen-dokumen yang ada. Bahkan, dalam Laporan Menteri Keuangan di depan Sidang Paripurna DPR RI juga menetapkan asumsi lifting minyak bumi tahun 2024 sebesar 597 hingga 652 ribu barel per hari," imbuhnya.

Oleh karena itu, Mulyanto meminta Menteri ESDM tidak menyatakan angka itu sebagai kesalahan typo.

"Ini kebohongan publik namanya. Kalau Pemerintah berubah pikiran dan ingin mengubah angka lifting mintak itu, tentu dimungkinkan dalam pembahasan Raker ini. Namun kalau Menteri melakukan kebohongan publik dengan menyatakan angka lifting minyak yang tertera dalam dokumen tersebut adalah kesalahan typo, janganlah.  Itu Tidak bagus bagi pendidikan politik masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Legislator Dapil Banten III ini mendesak Pemerintah untuk konsisten dengan program lifting minyak 1 juta barel per hari pada tahun 2030.  Pemerintah jangan mem-PHP masyarakat.  Pasalnya, mustahil visi itu tercapai kalau setiap tahun target lifting minyak terus turun dan realisasinya juga tidak mencapai seratus prosen.

"PKS mendesak agar target lifting minyak kita di tahun 2024 lebih tinggi atau paling tidak sama dengan target lifting minyak di tahun 2023 sebesar 660 barel per hari, agar terlihat upaya dan semangat kita untuk mengejar visi 1 juta barel per hari di tahun 2030.  Kalau target-targetnya seperti ini, namanya loyo, menyerah sebelum bertanding," demikian Mulyanto.

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII PKS Mulyanto Menteri ESDM Arifin Tasrif lifting minyak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :