Minggu, 28/04/2024 22:42 WIB

Cegah Stunting Tak Mahal, Hasto Wardoyo Bagikan Pengalaman Makan Laron

Hasto menceritakan bahwa di masa kecilnya dia hanya makan ayam pada momen-momen tertentu saja. Sumber protein yang sering dia konsumsi saat itu adalah laron.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyampaikan pidato intinya dalam acara Konsolidasi Program Bangga Kencana dan Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sidoarjo, Senin 5 Juni 2022. (Foto: Supianto/Jurnas.com).

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo membagikan pengalamannya mengkonsumsi laron saat masih kecil.

Pengalaman ini Hasto sampaikan kepada masyarakat untuk menjadi penyemangat bahwa mencegah stunting tidak harus dengan protein-protein yang mahal.

"Laron itu mendung asam amino. Lebah, laron, belalang itu semuanya protein hewani. Jadi, ndak mahal untuk mencegah stunting," kata Hasto saat ditemui di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (5/6).

Dalam pertemuan yang yang juga dihadiri Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi, Hasto menceritakan bahwa di masa kecilnya dia hanya makan ayam pada momen-momen tertentu saja. Sumber protein yang sering dia konsumsi saat itu adalah laron.

"Saya itu anak nomor delapan dari delapan bersaudara. Bapak saya pensiunan. Kakak saya tidak ada yang bisa kuliah, cuman saya yang kuliah. Saya bersyukur saya tidak stunting karena apa? Karena saya waktu kecil sering makan protein hewani laron. Terus makan ayam cuma setiap ada momen tertentu. Itu pun cuma sesuwir-sesuwir, tapi saya syukuri," kenang Hasto.

 Hasto juga jarang mengkonsumsi ikan saat itu karena lokasi rumahnya yang berada di pegunungan. Kalaupun dia ingin makan ikan asin saat itu harus ditukar dengan sandal jepit yang sudah rusak.

"Kalau punya sandal jepit yang sudah rusak boleh ditukar sama ikan asin. Nah, saya makannya itu karena sudah rusak sendal jepitnya. Kalau lama nggak makan ikan asin sandal jepitnya dirusak langsung dapat ikan asin," kenang Hasto.

Pada kesempatan yang sama, Hasto optimistis prevalensi stunting di Sidoarjo, Jawa Timur bisa jauh di bawah 14 persen pada tahun 2024. Sebab, Kota Delta ini memiliki sumber protein hewani seperti ikan bandeng dan udang yang menjadi ciri khasnya.

"Logonya di sini tuh bagus, ikan bandeng dan udang. Ini dua-duanya protein hewani. Makanya saya bilang, `Oh pantes, ya Sidoarjo itu stuntingnya rendah karena logonya aja bandeng dan udang. Bandeng dan udang itu mencegah stunting`," kata Hasto.

Berdadarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Sidoarjo saat ini adalah sebesar 16,1 persen. Angka ini sudah lolos dari standar World Health Organization (WHO) di bawah 20 persen.

"Nah, inilah saya optimis di Sidoarjo ini bisa nanti 2024 malah kalau perlu jauh di bawah 14 persen karena tadi Pak Wakil Bupati Sidoarjo bahwa airnya bersinya juga sudah diperbaiki dan saya kira ini gerakan yang luar biasa," kata Hasto.

KEYWORD :

Pencegahan Stunting Hasto Wardoyo BKKBN Laron Protein Hewani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :