Sabtu, 27/04/2024 22:21 WIB

SBY Sebut Ada Aktor Politik di Balik Tudingan Antasari

SBY menyebut serangan kepadanya dan AHY menujukan etika politik yang tak santun. Bahkan, lanjut SBY, cara yang digunakan melalui tudingan Antasari kasar. sosial.

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menggelar konperensi pers (Foto: Hatim/jurnas.com)

Jakarta - Pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar terkait kasus pembunuhan Nasaruddin, membuat mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gerah. Malam ini, Selasa (14/2), SBY menggelar konperensi pers dan mengatakan, tuduhan  Antasari Azhar tak berdiri sendiri.

Ketum Partai Demokrat ini menduga ada aktor politik yang sengaja menggerakannya. "Kekuatan aktor politik itu disinyalir berkaitan langsung dengan Pilkada Jakarta yang akan digelar Rabu besok," ujar saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Kuningan, Jaksel.

"Saya duga ini juga direncanakan. Bukan muncul tiba tiba oleh Antasari dan aktor politik di belakangnya. Tujuannya jelas agar nama SBY dan AHY rusak. Akhirnya, yang diharapkan pada pilkada ini suaranya AHY kalah," ujar  SBY.

Sayangnya, SBY tak mengungkap siapa aktor politik yang dimaksud. Yang jelas, kata SBY, dirinya sudah mengendus dan mendengar informasi mengenai serangan kepadanya dan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi salah satu calon Gubernur DKI melalui Antasari sejak beberapa bulan lalu. Ternyata informasi itu bukan isapan jempol.

"Ini sudah lama saya perkirakan. Saudara dan sahabat saya banyak yang mengingatkan saya. Awas pak, ada gerakan politik yang akan menggunakan antasari untuk menyerang saya. Itu saya dengar cukup lama sejak 2 bulan lalu. Dan ternyata benar," ujar SBY.

SBY menyebut serangan kepadanya dan AHY menujukan etika politik yang tak santun. Bahkan, lanjut SBY, cara yang digunakan melalui tudingan Antasari kasar. "I had to say, politik ini kasar dan naudzubilah bahwa kekuasaan bisa berbuat apa saja menindas yang lemah dan tak berdaya," tandas SBY.

KEYWORD :

Susilo Bambang Yudhoyono Antasari Azhar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :