Pelatih AS Roma, Jose Mourinho (Foto: Sky)
Milan, Jurnas.com - Pelatih AS Roma, Jose Mourinho mendapatkan kritik setelah menerapkan taktik parkir bus dalam hasil imbang 0-0 melawan Bayer Leverkusen, pada Jumat (19/5) dini hari. Hasil imbang membawa raksasa Serie A ke final Liga Europa.
Roma menampilkan performa tangguh di lini belakang untuk menahan imbang tim asuhan Xabi Alonso. Hasil ini cukup karena sebelumnya Serigala Roma sudah menang 1-0 di putaran pertama semifinal.
Leverkusen tercatat melakukan 23 kali percobaan, namun tidak satupun berhasil menjebol gawang Roma yang dikawal Rui Patricio. Sebaliknya, Roma gagal mencatatkan satu tembakan tepat sasaran dan malah menggunakan taktik membuang-buang waktu.
"Taktik memalukan di laga semifinal yang seharusnya berada di level tinggi. Mereka membuatnya menjadi buruk pada akhirnya," kata gelandang Leverkusen, Kerem Demirbay, dikutip dari Goal.
Meskipun mencapai final Eropa kedua dalam dua tahun, setelah membawa Roma meraih kemenangan di Liga Konferensi Eropa musim lalu, Mourinho masih menahan emosinya dan menahan diri untuk tidak melakukan perayaan khasnya di lapangan.
"Saya tidak suka merayakannya di depan orang-orang saya dan orang yang melakukan pekerjaan luar biasa," ujar Mourinho usai pertandingan.
"Di sana ada Xabi. Dia adalah salah satu milikku. Itu sebabnya aku berjuang," imbuh dia. Xabi merupakan anak asuh Mourinho ketika masih menukangi Real Madrid beberapa tahun lalu.
Roma akan kembali beraksi melawan Salernitana pada awal pekan nanti di Serie A, sebelum bertandang ke Budapest untuk menghadapi Sevilla di final Liga Europa di Puskas Arena.
KEYWORD :Jose Mourinho Bayer Leverkusen Liga Europa AS Roma
