Minggu, 28/04/2024 00:39 WIB

Inggris Janjikan Ratusan Drone Serang Jarak Jauh ke Ukraina

Janji bantuan senjata itu datang setelah Ukraina menggunakan rudal jelajah buatan Inggris untuk menyerang kota Lugansk Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara selama sesi parlemen di Kyiv, Ukraina, pada 3 Mei 2022. (Foto: Layanan Pers Presiden Ukraina/Handout via REUTERS)

JAKARTA, Jurnas.com - Pemerintah Inggris menjanjikan ratusan drone serang dengan jangkauan operasional lebih dari 200 km ke Ukraina.

Adapun janji itu disampaikan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang berada di London pada Senin (15/5) sebagai bagian dari tur keliling Eropa Barat.

Bantuan itu mencakup ratusan rudal pertahanan udara, di mana semua senjata akan dikirim dalam beberapa bulan mendatang, menurut pernyataan pemerintah Inggris. Bantuan itu dimaksudkan untuk mendukung serangan balasan Kiev yang telah lama diharapkan terhadap pasukan Rusia.

Pekan lalu, London mengonfirmasi telah memasok rudal jelajah Shadow Storm jarak jauh ke Ukraina, yang kemudian digunakan untuk menyerang sasaran sipil di Lugansk, menurut otoritas lokal dan militer Rusia.

Serangan menggunakan senjata baru pada Sabtu (13/5) itu melukai enam anak di kota yang sebelumnya dianggap aman karena terbatasnya jangkauan persenjataan Kiev.

Inggris mengklaim rudal jelajah tidak ofensif tetapi akan sangat penting dalam membantu negara bertahan dari serangan rudal Rusia.

Negeri Putih itu juga mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa program yang akan datang untuk mengasah keterampilan pilot jet tempur Ukraina berjalan seiring dengan upaya Inggris untuk bekerja dengan negara lain dalam menyediakan jet F16.

London telah memimpin dalam meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina dan mendorong negara lain yang enggan menyediakan sistem yang lebih canggih.

Rudal Shadow Storm adalah senjata jarak jauh buatan Barat pertama yang diperoleh Ukraina di tengah konflik dengan Rusia. Pekan lalu, Kiev mengamankan paket senjata tambahan dari Jerman dan Prancis.

Moskow menganggap permusuhan di Ukraina sebagai bagian dari perang proksi yang lebih luas yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya melawan Rusia.

Pasokan senjata Barat hanya memperpanjang konflik dan menelan korban lebih banyak nyawa orang Ukraina, tetapi tidak akan mengubah kebijakan Moskow, yang mengharuskan penanganan ancaman ekspansi NATO ke Ukraina, kata kepemimpinan Rusia.

Sumber: Russia Today

KEYWORD :

Perang Rusia Ukraina Inggris Bantuan Militer Volodymyr Zelenskyy Shadow Storm




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :