Senin, 06/05/2024 16:41 WIB

Uni Eropa Berencana Tingkatkan Produksi Amunisi untuk Bantu Ukraina

Tentara Ukraina dari Brigade Artileri Berat ke-43 menembakkan howitzer Jerman Panzerhaubitze 2000, yang disebut Tina oleh unit tersebut, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dekat Bahmut, di wilayah Donetsk, Ukraina, pada 5 Februari 2023. (Foto: REUTERS/Marko Djurica)

JAKARTA, Jurnas.com - Eksekutif Uni Eropa ingin menyisihkan lebih dari €500 juta atau setara Rp 8,1 triliun untuk meningkatkan produksi amunisi guna membantu Ukraina dan mengisi kembali stok negara-negara anggota Uni Eropa.

Berdasarkan rencana yang akan dipresentasikan oleh Komisi Eropa pada Rabu (3/5), Uni Eropa akan memberikan subsidi kepada perusahaan senjata Eropa untuk investasi yang meningkatkan produksi amunisi dan misil.

"Dalam hal pertahanan, industri kami sekarang harus beralih ke mode ekonomi perang," kata Komisaris Pasar Internal Uni Eropa, Thierry Breton dalam sambutannya yang dirilis sebelum pengumuman resmi.

Rencana tersebut akan membutuhkan persetujuan dari pemerintah Uni Eropa dan Parlemen Eropa untuk menjadi kenyataan.

Skema ini adalah bagian ketiga dari upaya Uni Eropa yang lebih luas untuk mendapatkan lebih banyak amunisi dan senjata ke Ukraina, khususnya peluru artileri 155 milimeter, yang diminta Kyiv karena perang melawan invasi Rusia telah menjadi perang gesekan.

Sebagai bagian dari dorongan untuk memasok 1 juta peluru ke Ukraina dalam waktu 12 bulan, Uni Eropa telah setuju untuk menyisihkan €1 miliar atau setara Rp 16,2 triliun untuk amunisi dan misil yang dikirim anggotanya ke Ukraina dari timbunan.

Ini telah mengalokasikan 1 miliar euro lagi untuk pengadaan bersama amunisi semacam itu - meskipun bagian dari rencana itu telah tertahan oleh perselisihan mengenai sejauh mana mereka harus diproduksi di Eropa.

Elemen terbaru dari penggerak amunisi bertujuan untuk memberikan insentif kepada perusahaan senjata untuk meningkatkan produksi mereka.

Itu akan menyisihkan €500 juta dari anggaran Uni Eropa untuk mendanai sebagian proyek yang meningkatkan kapasitas. Itu juga akan memungkinkan uang tunai pembangunan regional Uni Eropa, yang dikenal sebagai dana kohesi, dan dana pemulihan pandemi virus corona digunakan untuk proyek semacam itu.

Breton mengatakan Uni Eropa memiliki basis industri yang substansial untuk produksi amunisi tetapi "tidak memiliki skala saat ini untuk memenuhi kebutuhan keamanan Ukraina dan negara anggota kami".

"Kita dapat dan harus merevitalisasinya untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan konflik berintensitas tinggi," kata Breton.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Uni Eropa Bantuan Amunisi Perang Rusia Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :