Senin, 29/04/2024 11:02 WIB

Ada 13 BUMN Masih Tekor, Ini Penyebabnya

Ada 13 BUMN Masih Tekor, Ini Penyebabnya

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (Foto Kementerian BUMN)

Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak 13 perusahaan pelat merah tercatat masih membukukan kerugian. Perseroan itu, terdiri dari sektor industri aviasi dan pariwisata hingga infrastruktur. Di bidang aviasi dan pariwisata, kerugian dialami oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney dan anak usahanya, serta PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC).

Hal ini, diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, di Jakarta, Selasa 2 Mei 2023. "Ada 13 (BUMN), tapi inikan dari jumlah 13 itu ada holding dan anak perusahaan, contoh InJourney dan ITDC," ujarnya.

Erick mengatakan kerugian induk holding dan anggotanya itu lantaran dampak pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 lalu. Meski begitu, kinerja keuangan kedua perseroan sudah masuk dalam tahap pemulihan (recovery). "Kenapa ini masih belum sehat? Karena kemarin kita baru kena Covid, jadi satu grup ini masih rugi," ucapnya.

Untuk sektor infrastruktur, Erick mengaku BUMN Karya juga masih mencatatkan kerugian yang berarti. Dia mengatakan ada beberapa perusahaan yang masih terbebani utang. "Lalu (BUMN) karya-karya, ini isu karya terbebani, benar. Kalau ada utang korupsi kita sikat," tutur dia.

Total utang atau liabilitas BUMN Karya mencapai ratusan triliun rupiah. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari utang empat perusahaan yang tercatat hingga kuartal III-2022.

Empat perusahaan yang dimaksud adalah PT Waskita Karya Tbk dengan kewajiban, termasuk utang, sepanjang 9 bulan 2022 sebesar Rp82,40 triliun. Lalu, PT Wijaya Karya Tbk yang membukukan total utang hingga kuartal III-2022 sebesar Rp56,75 triliun. Jumlah itu naik 9,2% dari posisi sebelumnya yakni Rp51,95 triliun. PT Adhi Karya Tbk dengan jumlah utangnya hingga September 2022 mencapai Rp31,58 triliun.

Angka utang ini mengalami penurunan dari posisi sebelumnya atau hingga kuartal III-2021 yakni Rp34,24 triliun. Lalu BUMN Karya lain, PTPP dengan utang hingga mencapai Rp43,42 triliun. Angka itu naik 5,29% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021, yakni Rp41,24 triliun.

KEYWORD :

BUMN Erick Thohir kerugian utang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :