Sabtu, 27/04/2024 23:35 WIB

Joe Biden akan Lakukan Kunjungan Penting ke Papua Nugini

Biden berencana untuk singgah di Port Moresby pada Mei saat melakukan perjalanan antara KTT G7 di Jepang dan KTT Quad di Sydney, Australia.

Presiden AS Joe Biden terlihat setelah memberikan sambutan di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 19 Mei 2022. REUTERS/Evelyn Hockstein

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Justin Tkatchenko mengatakan, Persiden Joe Biden akan menjadi presiden AS pertama dalam setidaknya satu abad yang mengunjungi Papua Nugini.

Biden berencana untuk singgah di Port Moresby pada Mei saat melakukan perjalanan antara KTT G7 di Jepang dan KTT Quad di Sydney, Australia.

"Dia akan datang pada tanggal 22 pagi, dan akan berada di sini hanya selama tiga jam," kata Tkatchenko, menambahkan bahwa pembicaraan diperkirakan akan fokus pada ekonomi, keamanan, dan perubahan iklim.

Perjalanan Biden dapat memberikan sentuhan akhir pada Perjanjian Kerjasama Pertahanan AS-Papua Nugini yang akan memungkinkan lebih banyak pelatihan bersama dan pengembangan infrastruktur keamanan.

Perjalanan kepresidenan ini menunjukkan kepentingan strategis Papua Nugini yang berkembang pesat, karena AS dan sekutunya bergumul dengan China untuk mendapatkan pengaruh di seluruh Asia-Pasifik.

Presiden China Xi Jinping mengunjungi Port Moresby pada tahun 2018 dengan meriah, dengan bendera China dikibarkan di seluruh ibu kota dan iring-iringan mobilnya melewati kerumunan yang berkumpul.

Perjalanan itu dipandang sebagai kudeta diplomatik besar bagi Beijing.

Para pejabat AS dan Australia prihatin dengan pesatnya peningkatan investasi China di negara Melanesia yang kaya sumber daya itu.

Ada juga kekhawatiran bahwa China telah mencoba untuk membangun pos militer, mendorong Washington untuk melontarkan gagasan untuk mendirikan fasilitas angkatan laut bersama di Pulau Manus.

Konstruksi dimulai pada pertengahan 2020, menurut Departemen Pertahanan Australia, yang juga mengambil bagian dalam prakarsa tersebut. Empat kapal patroli kelas Guardian diharapkan akan ditempatkan di fasilitas tersebut.

Serangkaian menteri luar negeri AS telah mengunjungi di masa lalu, termasuk Hillary Clinton dan kemudian Wakil Presiden AS Mike Pence pada 2018, yang turun tangan ketika Presiden Donald Trump membatalkan kehadirannya di pertemuan puncak regional.

Menurut catatan Departemen Luar Negeri, yang berasal dari pemerintahan Theodore Roosevelt pada tahun 1901, tidak ada presiden AS yang pernah mengunjungi Papua Nugini.

Tetapi pentingnya kawasan itu semakin menjadi fokus sejak China dan Kepulauan Solomon menyepakati pakta keamanan pada tahun 2022.

Rincian perjanjian tersebut belum dipublikasikan - atas permintaan Beijing - tetapi sebuah draf, yang dilihat oleh AFP, memiliki ketentuan yang akan memungkinkan China untuk mengerahkan pasukan ke negara tersebut.

Washington dan ibu kota lainnya telah menyatakan keprihatinan bahwa Beijing juga dapat mendirikan pos militer.

Pada bulan Maret, sebuah perusahaan China yang didukung negara memenangkan kontrak untuk mengembangkan pelabuhan internasional di ibu kota Honiara, sebuah kemenangan besar dalam upaya Beijing untuk mendapatkan pijakan strategis di Pasifik Selatan.

Wilayah itu bisa terbukti vital dalam setiap kemungkinan kebakaran militer atas Taiwan.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Joe Biden Konfli AS China Amerika Serikat Papua Nugini




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :