Senin, 29/04/2024 09:36 WIB

Jurnalis Israel Sebut Pembatalan Piala Dunia U-20 Akibat Tekanan Kelompok Ekstrim Islam

Penolakan, lanjut pakar sepak bola Timur Tengah ini, dilakukan oleh kelompok tersebut dalam bentuk unjuk rasa dan protes besar-besaran dari berbagai pihak agar Israel tak ikut serta dalam ajang pertandingan sepak bola ini. Unjuk rasa ini berlangsung di sejumlah titik-titik wilayah vital Indonesia.

Spanduk FIFA ditampilkan sebelum pertandingan. (Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Indonesia batal menjadi tuan rumah dalam perhelatan Piala Dunia U-20 yang diagendakan berlangsung Mei 2023 mendatang. Pembatalan diumumkan langsung belum lama ini oleh FIFA lantaran sejumlah pertimbangan. Salah satunya karena penolakan terhadap Israel yang datang dari sejumlah kalangan di tanah air.

Pembatalan tersebut bahkan menjadi sorotan media di Israel. Salah seorang Jurnalis lulusan Universitas Hebrew Israel, Uri Levy menyebutkan bahwa pembatalan tersebut diakibatkan adanya tekanan dari kelompok kecil grup ekstrim Islam di Indonesia yang tidak ingin Israel datang.

Penolakan, lanjut pakar sepak bola Timur Tengah ini, dilakukan oleh kelompok tersebut dalam bentuk unjuk rasa dan protes besar-besaran dari berbagai pihak agar Israel tak ikut serta dalam ajang pertandingan sepak bola ini. Unjuk rasa ini berlangsung di sejumlah titik-titik wilayah vital Indonesia.

Hal itu, menurut Levy, kemudian dianggap sebagai suatu sentuhan yang sangat sensitif. Ternyata, pikiran orang Indonesia tentang Israel belum berubah setelah beberapa dekade.

"This touch the very I would say sensitive and interesting point in the Indonesian common sense of What is the Israel-Palestine conflict (Sentuhan ini merupakan hal yang paling sensitif dan menarik menurut akal sehat Indonesia tentang Apa itu konflik Israel-Palestina)," ucapnya dalam wawancara dengan TV Israel, sebagaimana dikutip dari akun Twitter pribadinya @Levyninho, Sabtu (1/4).

Levy tak melihat bahwa pembatalan dilakukan karena penolakan yang datang dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, I Wayan Koster. Pernyataan kedua kepala daerah asal PDIP tersebut sempat viral dan dianggap masyarakat sebagai alasan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah.

Presenter TV Israel ini melanjutkan, saat ini, bangsa Indonesia kembali lagi sebagai negara merdeka yang di mana waktu itu Presidennya, Soekarno memutuskan fokus pada konflik Israel-Palestina untuk menunjukkan simbol apa yang dilawan oleh Indonesia. Seharusnya, saat itu Indonesia bertanding melawan Israel pada kualifikasi Piala Dunia di tahun 1959 & 1970.

"They haven`t changed this mindset for decades (Mereka tidak merubah pemikiran itu setelah beberapa dekade)," tegasnya.

Levy sangat menyayangkan langkah penolakan yang dilakukan oleh kelompok Islam anti Israel tersebut. Sebab, menjadi tuan rumah dalam perhelatan Piala Dunia merupakan kesempatan yang ada sekali seumur hidup. Dia juga membayangkan kerugian dari pengusaha, investor akibat pembatalan tuan rumah kurang dari dua bulan sebelum kick off pertama ini.

"The tournament it`s a unprecedented really right, something terrible(Ini belum pernah terjadi sebelumnya, sangat buruk untuk mereka/Indonesia)," tandas pendiri BabaGol ini.

Diberitakan sebelumnya, FIFA resmi mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 yang sedianya digelar pada Mei 2023. Pencopotan Indonesia dilakukan diduga karena polemik penolakan kehadiran tim sepak bola nasional Israel yang lolos sebagai salah satu peserta Piala Dunia U20 2023.

Sejumlah politikus PDI-P juga menyuarakan penolakan terhadap kehadiran timnas Israel dengan beragam alasan. Mulai dari garis politik luar negeri Indonesia yang tidak mengakui Israel hingga amanat antipenjajahan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Keputusan itu diambil setelah Presiden FIFA Gianni Infantino mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.

 

KEYWORD :

Piala Dunia U-20 FIFA Uri Levy Jurnalis Israel sepak bola PSSI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :