Kamis, 02/05/2024 04:25 WIB

Teknologi Hasil Riset Kelapa Sawit Kian Dilirik Industri

Teknologi Hasil Riset Kelapa Sawit Kian Dilirik Industri

Konferensi pers valuasi dan komersialisasi teknologi hasil riset kelapa sawit (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Penggunaan berbagai teknologi hasil riset kelapa sawit di Tanah Air menunjukkan hasil positif. Hasil kerja sama valuasi dan komersialisasi teknologi hasil riset kelapa sawit antara Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) menghasilkan 13 teknologi yang mencapai Technology Readiness Level (TRL) di atas tujuh sepanjang 2015-2021.

Ketua Umum AII, Didiek Hadjar Goenadi menjelaskan bahwa 13 teknologi hasil riset sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) itu sudah layak dikomersialkan. Beberapa di antaranya bahkan sudah mendapatkan perhatian dari dunia industri.

"Dari sisi komersialisasi Teknologi hasil riset, telah dihasilkan 7 (tujuh) Letter of Intent atau surat minat dari pihak industri/investor untuk hasil riset yang telah mencapai TRL di atas tujuh," terang Didiek dalam konferensi pers di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (9/3).

Tujuh teknologi yang berhasil menjalin kerja sama itu antara lain: Teknologi produksi pupuk Bio SilAc dengan PT Polowijo Gosari Group; Teknologi Produk Makanan dan Minuman dengan Emulsifer Mono-Diasil Gliserol dengan PT Kapal Api Group; dan Teknologi Produksi Furfural dan Asam Levulinat dari Biomassa Sawit dengan PT Puspetindo.

"Untuk sisa enam teknologi hasil riset yang telah mencapai TRL di atas tujuh namun belum berhasil memperoleh surat minat dari pihak industri/investor, akan dimasukkan ke dalam materi hasil riset yang akan difasilitasi komersialisasinya bersama materi kerja sama selanjutnya," ujar Didiek.

Periode 2022-2023, BPDPKS dan AII kembali melakukan valuasi dan komersialisasi teknologi hasil riset kelapa sawit, yang dibiayai oleh BPDPKS terhadap 49 invensi Grant Riset Sawit. Kegiatan ini ditargetkan rampung pada Oktober 2023. Dari jumlah tersebut, terpilih 19 invensi yang potensial untuk dilanjutkan valuasi secara mendalam.

"Dengan demikian pada akhir kegiatan ini akan dihasilkan Invensi yang telah siap untuk dikomersialisasikan dengan para mitra industri yang sudah teridentifikasi dan dituangkan dalam bentuk LOI dan/atau NDA," tutur dia.

Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Zaid Burhan Ibrahim, menyebut bahwa ekspor sawit Indonesia ke luar negeri saat ini menjadi yang terbesar di dunia. Oleh karena itu, keberlangsungannya perlu dijaga.

"Jika tidak diantisipasi akan redup. Kegiatan penelitian dan komersialisasi sawit ini penting," terang Zaid.

Sementara itu, Direktur kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto, menambahkan bahwa pihaknya telah meningkatkan alokasi riset teknologi kelapa sawit dari Rp115 miliar menjadi Rp137 miliar.

"Ini sebagai bagian komitmen kami mendukung pelaksanaan penelitian pengenbangan kelapa sawit. Dana kelolaan sudah semakin membesar," tutup Kabul.

KEYWORD :

Kelapa Sawit Komersialisasi Teknologi AII BPDPKS Riset




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :