Senin, 29/04/2024 03:14 WIB

Nadiem Harap Perpres Vokasi Tingkatkan Sinergi Stakeholder

Nadiem Harap Perpres Vokasi Tingkatkan Sinergi Stakeholder

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarin (Foto: Youtube)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menegaskan komitmen pemerintah terhadap penguatan vokasi di Indonesia.

Hal ini tercermin dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, guna meningkatkan sinergi berbagai pemangku kepentingan pendidikan vokasi.

"Revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi merupakan upaya dalam rangka pembenahan pendidikan vokasi yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi," kata Nadiem saat membuka acara Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 di Jakarta pada Selasa (7/3).

Melalui Merdeka Belajar, lanjut Nadiem, Kemdikbudristek terus berupaya mendorong penguatan kelembagaan satuan pendidikan vokasi. Dua program unggulan yang khusus disiapkan untuk transformasi pendidikan vokasi, yakni SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.

Berbagai terobosan Merdeka Belajar pada pendidikan vokasi tersebut dinilai telah berhasil menjembatani lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia industri. Berbagai bentuk kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan dunia industri juga terus terwujud dan semakin erat dari waktu ke waktu.

Hal tersebut setidaknya dapat dilihat dari terus meningkatnya partisipasi industri terhadap program-program vokasi yang diluncurkan kementerian dari tahun ke tahun. Dukungan dari industri bagi SMK maupun perguruan tinggi vokasi diberikan dalam skema pemadanan yang jumlahnya terus meningkat.

"Dari survei yang kami lakukan kepada 708 industri mitra pendidikan vokasi, tingkat kepuasan mitra industri pada pendidikan vokasi saat ini mencapai skor 3,46 dari skala 4," ujar Nadiem.

Kepercayaan dari pihak industri tersebut, diakui Mendikbudristek, menjadi modal penting untuk semakin mematangkan upaya kita mewujudkan lulusan vokasi sebagai SDM yang unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.

"Saat ini, setidaknya sepertiga (30 persen) dari jumlah siswa SMK di seluruh Indonesia telah merasakan manfaat dari program SMK Pusat Keunggulan," kata Nadiem.

Sebanyak 373 SMK dari sekitar 1.400 SMK Pusat Keunggulan telah mulai mengimplementasikan Skema Pemadanan Dukungan yang melibatkan 349 industri mitra.

"Jumlah investasi industri yang dihasilkan dari program ini mencapai lebih dari 400 miliar," ungkap dia.

Selain program SMK Pusat Keunggulan, keterlibatan industri pada program dana padanan (matching fund) di perguruan tinggi vokasi juga mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.

"Pada tahun 2021, jumlah total dana kolaborasi yang direkomendasikan adalah senilai Rp 65 miliar. Kemudian pada tahun 2022 nilai tersebut meningkat menjadi Rp 133 miliar," tutup Mendikbudristek.

KEYWORD :

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Perpres Vokasi Revitalisasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :