Rabu, 08/05/2024 12:25 WIB

Ekspor Bauksit akan Dilarang

Ekspor Bauksit akan Dilarang, Menteri ESDM Minta Percepatan Smelter

Illustrasi Tambang Bauksit. (Foto istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, seiring dengan kebijakan larangan ekspor bijih bauksit yang akan dilakukan maka perlu ada peningkatan pemanfaatan melalui pembangunan smelter.

"Sudah diumumkan, target bauksit harus bisa diselesaikn ditahun ini bulan Juni. Selanjutnya tidak diperkenankan lagi untuk bisa mengekspor bauksit dalam kondisi yang belum terporses," jelas Arifin di Jakarta, Selasa (31/1).

Arifin menjelaskan, saat ini terdapat 12 proyek smelter buksit. Dari jumlah tersebut, baru empat proyek yang sudah beroperasi dengan kapasitas input sebesar 13,88 juta ton per tahun. Empat proyek smelter ini menghasilkan produksi sebesar 4,30 juta ton per tahun.

Sementara itu, satu proyek smelter dengan kapasitas produksi 1 juta ton oleh PT Borneo Alumina Indonesia kini baru mencapai 23,67%. Sisa tujuh proyek lainnya memiliki perkembangan konstruksi yang beragam dengan rentang 30% hingga 99%.

Tujuh proyek smelter bauksit ini memiliki kapasitas input sebesar 23,88 juta ton per tahun dengan produksi yang dihasilkan sbesar 8,98 juta ton per tahun. Jika seluruh proyek smelter telah rampung maka total kapasitas input nasional mencapai 41,29 juta ton dan dapat memproduksi alumina sebesar 14,28 juta ton.

Dengan rencana yang ada, Arifin bahkan berharap ke depannya Indonesia dapat mulai melakukan ekspor alumunium. "Kita (saat ini) masih mengimpor alumunium, untuk itu memang penyelesaian pembangunan smelting harus bisa diselesaika sehingga menyerap kapasitas input 100%," jelas Arifin.

 

KEYWORD :

Menteri ESDM Arifin Tasrif larangan ekspor bijih bauksit smelter




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :