Kamis, 02/05/2024 21:14 WIB

BKKBN Libatkan Pastor Percepat Penurunan Stunting

BKKBN Libatkan Pastor Percepat Penurunan Stunting.

Hal tersebut merupakan kesepakatan antara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, Dadi Ahmad Roswandi dalam pertemuan audiensi dengan Keuskupan Palangka Raya, bertempat di Keuskupan Palangka Raya, Kamis (5/1).

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah menggandeng Keusukupan Palangka Raya dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Keuskupan akan memasukan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil) pada materi Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) dan akan melaksanakan sosialisasi pencegahan Stunting kepada seluruh Pastor di Wilayah Kalimantan Tengah

Hal tersebut merupakan kesepakatan antara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, Dadi Ahmad Roswandi dalam pertemuan audiensi dengan Keuskupan Palangka Raya, bertempat di Keuskupan Palangka Raya, Kamis (5/1).

Dadi menyampaikan, dalam upaya pencegahan stunting, pemerintah menggiatkan berbagai langkah preventif untuk semua kalangan dari umat beragama, termasuk remaja dengan memastikan setiap calon pengantin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil melalui aplikasi Elsimil.

Dadi menjelaskan, tentang Aplikasi Elsimil yang dikembangkan BKKBN sebagai bentuk intervensi pencegahan stunting mulai dari hulu yaitu sebelum terjadinya perkawinan calon pengantin dicek kondisinya.

"Aplikasi itu digunakan 3 bulan sebelum menikah dan mengisi tentang identitas diri yang berguna untuk melihat kondisi calon pengantin wanita yaitu berat badan, tinggi badan, hemoglobin (HB), dan Lingkar Lengan Atas (LiLa) dalam kondisi sehat dan Catin Pria mengisi Kuesioner Merokok atau tidak. Setelah diupload dan diisi kedua Catin bisa keluar Sertifikat Siap Nikah dan Siap Hamil.dan nantinya selama Proses Pendampingan 3 Bulan dilakukan Oleh Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari Kader PKK,Kader Kb dan Bidan," kata Dadi.

Sementara itu, Pimpinan Keuskupan Palangka Raya, Sutrisnaatmaka menyambut baik dengan adanya Audiensi sebagai tindaklanjut dari MoU yang telah dilakukan. Menurut dia, selama ini pihak Gereja Katolik selalu mendukung program pemerintah yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

Karena sudah sejak lama Gereja Katolik melakukan pendampingan pernikahan yang dikenal dengan Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) selama 3 (tiga) minggu untuk memahami dan mempersiapkan kehidupan berumahtangga .

Lebih lanjut, Sutrisnaatmaka mengatakan bahwa Keuskupan akan memasukan aplikasi Elsimil di materi KPP dan akan melaksanakan sosialisasi pencegahan Stunting kepada Seluruh Pastor di Wilayah Kalimantan Tengah pada pertemuan Pastor pada Februari 2023.

Elsimil di Khutbah Jumat

Sementara itu, sebelum pertemuan dengan Keuskupan Palangka Raya, Dadi beserta jajarannya beraudiensi ke Kanwil Kementeria Agama (Kemenag) Palangka Raya. Melalui Kemenag Kalteng, BKKBN berharap Elsimil bisa disampaikan dalam khutbah Jumat di masjid-masjid di seluruh wilayah Kalteng.

Kepala Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah Noor Fahmi di damping Kabid Bimas H. Yusi menerima kunjungan sekaligus silaturahmi Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, Dadi Ahmad Ruswandi dan jajaran di ruang kerja Kepala Kemeneg Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (5/1).

Kunjungan ini membahas tentang pemanfaatan Aplikasi Elsimil untuk mendeteksi lebih awal terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan melihat kondisi calon pengantin, diantaranya tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan anemia.

Kepada perempuan calon pengantin yang memiliki anemia melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, TP-PKK dan kader KB akan mendapatkan modul pemberitahuan untuk mendapatkan tablet tambah darah dari fasilitas Kesehatan untuk diminum selama 90 hari.

Sedangkan bagi perempuan calon pengantin yang terdeteksi mengalami kekurangan gizi akan memperoleh edukasi cara-cara meningkatkan indeks massa tubuh. Sehingga calon ibu dapat memenuhi syarat untuk hamil dan tidak melahirkan bayi dalam kondisi stunting.

Menanggapi hal ini H. Noor Fahmi menyambut baik apa yang menjadi bahan pembicaraan dalam kunjungan ini dan berharap kedepanya akan meningkatkan kolaborasi khususnya antara Penyuluh Agama dan Penyuluh KB dalam memberikan edukasi kepada calon pengantin agar dari sisi Kesehatan mereka siap untuk hamil dan siap melahirkan seorang bayi yang sehat, tentunya bayi yang terhindar dari risiko stunting.

Sementara itu dalam kesempatan ini Dr. Dadi menyampaikan bayak terimakasih kepada Kepala Kemenag Provinsi Kalteng yang telah menyambut baik kunjungan ini dan berharap edukasi dan sosialisai tentang bahaya stunting tidak hanya disampaikan oleh Penyuluh Agama tapi bisa disampaikan melalui khutbah-khutbah Jumat atau ceramah-ceramah agama.

KEYWORD :

Elsimil Keusukupan Palangka Raya Kalimantan Tengah Percepatan Penurunan Stunting




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :