Minggu, 28/04/2024 04:14 WIB

Kementan Tingkatkan Kompetensi dan Inovasi Penyuluh Pertanian

Kementan Tingkatkan Kompetensi dan Inovasi Penyuluh Pertanian.

Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) melaksanakan Workshop Penyuluhan Pertanian yang bertempat di hotel Royal, Bogor, Jumat (30/12).

 

JAKARTA, Jurnas.com - Penyuluh pertanian memegang peranan besar untuk mendongkrak produktivitas pertanian dalam negeri di tengah isu krisis pangan global. Karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengasah kemampuan penyuluh.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta seluruh pihak harus bekerja sama menghadapi ancaman krisis pangan. Pertanian modern harus diperkuat dengan smart farming, pemanfaatan teknologi seperti Internet of Things, robot construction, dan artificial intelligent.

"Menjadi penyuluh pertanian itu tugas mulia. Kamu menjadi penyampai pesan dan harapan negara. Ujung tombak yang ada di garis depan. Penyuluh adalah Kopassus-nya pertanian, menjadi tonggak utama pembangunan pertanian melalui Kostaratani di seluruh Indonesia," ujar dia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan, penyuluh pertanian harus mampu menjadi inovator untuk menciptakan terobosan-terobosan di bidang pertanian yang dapat ditiru oleh petani lainnya.

Dia beraharap, perkembangan inovasi teknologi di bidang pertanian dapat mempermudah petani dalam mengelola lahan pertanian sekaligus meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian nasional.

"Penyuluhan tidak hanya sebagai sarana sistem penyampaian informasi dan teknologi pertanian untuk peningkatan produksi, tapi harus menjadi sistem yang berfungsi menciptakan pertanian sebagai suatu usaha yang menguntungkan bagi petani dan mensejahterakan keluarga taninya," kata Dedi.

Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kemampuan penyuluh pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) melaksanakan Workshop Penyuluhan Pertanian yang bertempat di hotel Royal, Bogor, Jumat (30/12). Peserta workshop adalah penyuluh pertanian lingkup pusat penyuluhan pertanian dan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP).

Kepala Pusluhtan, Bustanul Arifin Cahya menyatakan, penyuluh pertanian harus berorientasi agribisnis, karena agribisnis telah dipilih sebagai strategi pokok dalam pembangunan pertanian. Penyuluh pertanian harus dapat mendorong penumbuhkembangan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani.

Penyuluh pertanian juga, lanjut dia, harus dapat berkolaborasi baik dengan private sector, akademisi, komunitas dan stakeholder lainnya dalam pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

"Untuk itu, saya memandang kegiatan Workshop Penyuluhan Pertanian ini sangat penting dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas Penyuluh Pertanian di Indonesia khususnya Penyuluh Pertanian lingkup Pusat Penyuluhan Pertanian dan BBP2TP,"ucap Bustanul.

Hadir sebagai narasumber dalam worksop ini Prof. Dr. Sumarno dengan materi "Penyusunan Komponen Teknologi Rice Check untuk Memaksimalisasi Hasil Padi Sawah".

Adapun materi yang disampaikan adalah lingkungan tumbuh padi sawah, yield gap/senjang hasil lokal, penyebab terjadinya yield gap lokal, pencuri produkstivitas pada penyebab yield gap, mengatasi terjadinya yield lokal, sarana mengatasi yield gap, rice check, tujuan dan fungsinya, komponen teknologi rice check, dan dasar penyusunan komponen teknologi rice check.

Kepala BBP2TP, Fery Fahrudin yang menutup workshop menyampaikan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang paling dibutuhkan oleh masyarakat dunia, bahkan pertanian menjadi sektor yang paling strategis untuk pertahanan sebuah bangsa.

"Peran penyuluh pertanian sangat diharapkan, khususnya bagi proses penerapan yang harus terus dikawal sehingga para petani dapat mengadop teknologi dengan baik," Fery Fahrudin.

KEYWORD :

Bustanul Arifin Caya BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi Tingkatkan Kompetensi Penyuluh Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :