Kamis, 02/05/2024 10:33 WIB

Kementan Fasilitasi Mahasiswa Jadi Wirausahawan di Sektor Pertanian

Kementan Fasilitasi Mahasiswa Jadi Wirausahawan di Sektor Pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri Dies Natalis Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta, Sabtu (10/12).

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo terus mendorong generasi milenial menjadi wirausahawan muda di sektor pertanian.

Hingga saat ini sektor pertanian masih berperan penting dalam hal mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, sumber penyedia pangan, devisa nasional, penyedia lapangan kerja, dan sumber pendapatan utama rumah tangga.

"Generasi milenial berpotensi menjadi wirausahawan muda pertanian, karena memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi atau fleksibel, kreatif, melek teknologi, empati, dan mampu berpikir kritis. Generasi ini diharapkan tidak hanya menjadi job seeker melainkan mampu menjadi job creator," kata Mentan Syahrul saat menjadi keynote speaker acara Dies Natalis Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta, Sabtu (10/12).

Dia mengatakan, menyebutkan Kementan gencar meluncurkan berbagai program nasional untuk mempercepat lahirnya Agripreneur. Berbagai upaya dilakukan dengan merangkul stakeholder, mulai dari Kementerian/Lembaga, Pemda, pengusaha hingga perguruan tinggi.

"Untuk mendorong generasi muda untuk menjadi agripreneur muda yang bergerak di sektor pertanian, Kementan melakukan fasilitasi untuk memudahkan para agripreneur mendapatkan bantuan modal usaha dan akses pasar, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, memfasilitasi pembiayaan dan perizinan, penyediaan prasarana dan sarana pertanian, serta peningkatan kapasitas dan pendampingan," sebutnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan transformasi pembangunan pertanian berbasis penguatan petani milenial dan digitalisasi diperlukan untuk merubah pertanian tradisional menjadi pertanian modern agar lebih efisien, dapat memanfaatkan peluang yang ada, dan mampu berkompetisi serta memberikan pendapatan yang menarik.

Pembangunan pertanian ke depan dengan dihadapkan tantangan global harus menerapkan cara-cara baru yang modern untuk meningkatkan produksi untuk penyediaan pangan dalam negeri yang surplus hingga bisa ekspor.

"Pertanian besok bukan yang dulu lagi, tapi pertanian yang menggunakan teknologi informasi berbasis internet, penerapan IoT, Robot Construction, Artificial Intelligence dan otomatisasi mekanisasi pertanian. Dan mahasiswa Instiper sangat dibutuhkan untuk mewujudkan ini," tegasnya.

"Instiper punya tugas bersama kami memperbaiki lahan-lahan pertanian terutama di Pulau Jawa dengan konsep smart farming. Instiper juga punya tugas untuk mengintervensi lahan pekarangan untuk menghasilkan pangan. Buat budidaya sayur-sayur dengan teknologi modern kemudian bangun pasca panen, pemasaran dan hilirisasinya," sambung SYL.

Badan Usaha Pertanian Kampus

Mentan Syahrul juga mengajak Instiper Yogyakarta dalam mendorong tumbuhnya petani milenial dengan membangun dan mengembangan Badan Usaha Pertanian Kampus (BUPK).

Badan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani karena BUPK dikelola secara profesional dan mampu mengakses ke sumber permodalan, sarana dan prasarana pertanian, asuransi pertanian, serta layanan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.

"Selain itu, BUPK diharapkan menguasai teknologi digital yang memadai agar dapat bersaing di tengah-tengah persaingan ekonomi dunia. Mahasiswa Instiper kalau mau menjadi sukses, harus bisa menjadi yang terdepan membangun badan usaha kampus ini," terangnya.

"Akhirnya saya mengharapkan segenap civitas akademika dan adik-adik mahasiswa Instiper untuk ikut berkiprah membangun sektor pertanian Indonesia melalui pengembangan agribisnis dan pertanian digital. Jadilah wirausaha pertanian yang tangguh, ulet dan pantang menyerah. Disitu ada kemauan, maka disitu akan terbentang jalan kesuksesan," pinta SYL.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Wirausahawan Pertanian Institut Pertanian Stiper




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :