Sabtu, 27/04/2024 21:34 WIB

Ribuan Pendekar Kazakhstan Belajar Pencak Silat dari Indonesia

Indonesia ingin mempererat hubungan dengan Kazakhstan dan juga Tajikistan melalui Pencak Silat

Ribuan Pendekar di Astana belajar Pencak Silat (Istimewa)

Astana, Jurnas.com – KBRI Astana bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Kazakhstan RI, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Kazakhstan, Akimat (Pemda) Astana dan Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan menyelenggarakan Workshop Pencak Silat pada tanggal 25-27 November 2022 di Kota Astana, Kazakhstan.

Pembicara dan pelatih workshop berasal dari Kementerian Olahraga dan Pemuda Republik Indonesia dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Peserta workshop ini adalah atlet dan wasit dari beberapa daerah di Kazakhstan dan Asia Tengah.

Di momen tersebut diadakan juga pertandingan persahabatan antara atlet Pencak Silat dari Indonesia dengan atlet Pencak Silat dari Kazakhstan. Laga tersebut digelar di salah satu mall terbesar dan teramai di Kazakhstan, Atrium Khan Shatyr Mall pada tanggal 26 November 2022.

Kegiatan ini dihadiri Duta Besar RI, pejabat tinggi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, IPSI, Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Kazakhstan, dan Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan.

Duta Besar RI, Dr. M. Fadjroel Rachman menyatakan bahwa Indonesia ingin mempererat hubungan dengan Kazakhstan dan juga Tajikistan melalui Pencak Silat.

“Setelah mempelajari berbagai aspek, termasuk sosial budaya di Kazakhstan dan Tajikistan, kami memutuskan menjadikan Pencak Silat sebagai program prioritas atau lokomotif dalam menjalankan diplomasi di sini”, paparnya.

Pencak Silat adalah seni bela diri dari Indonesia yang telah diakui sebagai warisan tak benda oleh UNESCO. Berlatih Pencak Silat berarti tidak hanya berlatih tentang teknik dan jurus Pencak Silat, tetapi juga berlatih tentang filosofi dan budaya Pencak Silat, khususnya budaya bangsa Indonesia.

Pendekar Pencak Silat Indonesia yang datang melatih antara lain, Asep Yuldan yang merupakan Juara I Asian Games 2018 di Indonesia kategori Grup Putra dan Juara II Grup Putra Sea Games 2022 di Vietnam. Kemudian I Komang Harik Adi Putra yang merupakan Juara I Asian Games 2018 di Indonesia dan Juara I Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2018 di Singapura.

Ada juga Tito Hendra Septa yang merupakan Juara 3 Kejuaraan Asia Tenggara 2022 di Singapura dan Juara 1 Kejuaraan Pencak Silat Asia ke-6 2022 di Kashmir India. Narasumber lain dari kegiatan tersebut adalah Titih Hayati yang merupakan wasit Pencak Silat dari IPSI.

Ketiga atlet Pencak Silat terbaik Indonesia tersebut menyampaikan optimismenya bahwa di masa depan Pencak Silat akan maju di Kazakhstan karena para pendekar di sini memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan unggul dalam berbagai kejuaraan nasional dan internasional.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut diadakan juga pertemuan dengan Wakil Menteri Olahraga dan Budaya Kazakhstan, Zharasbaev Serik Maratovich pada tanggal 25 November 2022 untuk membahas peluang kerjasama yang lebih maju di bidang olahraga, termasuk Pencak Silat dan Sepakbola antara Indonesia dan Kazakhstan.

Pertemuan dengan Presiden Federasi Sepakbola Kazakhstan, Adlet Nazarbayevich Barmenkulov pada tanggal 28 November 2022 membahas kolaborasi dalam pengembangan sepakbola kedua negara. Ketua Federasi Sepakbola Kazakhstan menyambut baik kedatangan delegasi Indonesia.

Dia menyampaikan bahwa kita bisa bekerjasama dalam banyak hal. Adlet menyampaikan bahwa Kazakhstan memiliki tahap pengembangan atlet sepakbola sejak dini serta penggunaan teknologi terbaru dalam proses tersebut.

Di momen yang sama, Sri Wahyuni yang merupakan Kepala Biro Perencanaan dan organisasi Kemenpora RI menyampaikan bahwa bola yang digunakan di Piala dunia Qatar saat ini berasal dari Indonesia, Kota Madiun.

Oleh karena itu, kedepan Indonesia bisa menyiapkan kebutuhan alat olahraga Kazakhstan. Sri juga mengundang Kazakhstan untuk hadir dalam Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan di Indonesia pada bulan Mei dan Juni 2023.

Dubes Fadjroel membahas kemungkinan adanya pertandingan persahabatan dan pesepakbola Indonesia yang bisa merumput di klub profesional di Kazakhstan atau sebaliknya pesepakbola Kazakhstan yang bermain di liga utama Indonesia.

Dubes Fadjroel meyakini bahwa olahraga adalah salah satu pintu terbaik dalam menjalin hubungan persahabatan antara Indonesia, Kazakhstan dan Tajikistan.

KEYWORD :

KBRI Astana Fadjroel Rachman Pencak Silat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :