Senin, 29/04/2024 23:08 WIB

Nyaris Tak Berkuliah, Anak Petani Ini "Diselamatkan" KIP Kuliah

Nyaris Tak Berkuliah, Anak Petani Ini

Mahasiswa UMB, Andika Pratama (tiga dari kanan) berhasil kuliah berkat KIP Kuliah (Foto: Muti/Jurnas.com)

Bengkulu, Jurnas.com - Andika Pratama sempat pasrah selepas lulus dari jenjang SMA. Keinginannya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, tertampar oleh kenyataan bahwa dia hanya anak seorang petani yang berjuang dengan hidup seadanya.

Waktu itu, niat Andika sudah bulat. Jika memang tidak bisa berkuliah, dia akan menjadi petani saja, seperti yang dilakukan saban hari oleh ayahnya. Namun, takdir berkata lain.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini mendapatkan informasi dari gurunya tentang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, program bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan SMA dengan potensi akademik namun memiliki keterbatasan ekonomi.

Akhirnya, kesempatan ini digunakan Andika untuk mendaftar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB).

"Saya tinggal di Kabupaten Seluma yang termasuk daerah 3T. Pada waktu itu informasi KIP Kuliah belum sampai ke sana. Sampai akhirnya guru saya memberi tahu ada program KIP Kuliah untuk pertama kalinya di UMB," kata Andika di sela-sela kegiatan Press Tour Praktik Baik Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemdikbudristek, di UMB, Bengkulu pada Rabu (30/11).

Keinginan Andika berkuliah didukung penuh oleh kedua orang tuanya. Bahkan, ibunya sangat bersemangat saat mengurusi berkas yang harus dipenuhi oleh Andika, berharap sang anak mendapatkan program KIP Kuliah ini.

"Alhamdulillah, saya sampai sekarang tidak pernah meminta (uang) kepada orang. Mulai dari semester satu sampai semester lima, orang tua sama sekali tidak mengirim uang untuk biaya hidup," tutur dia.

Kepala Subbagian Kemahasiswaan UMB, Asman, mengatakan program KIP Kuliah baru berjalan mulai 2020 lalu dengan jumlah penerima 307 mahasiswa. Namun, terjadi penurunan kuota penerima menjadi 285 mahasiswa pada 2021 dan 288 mahasiswa pada 2022.

Besaran biaya hidup antara penerima KIP Kuliah pada 2020 juga berbeda dari penerima tahun 2021. Mahasiswa KIP Kuliah angkatan pertama di UMB, mendapatkan Rp4,2 juta per semester, sedangkan angkatan 2021 memperoleh Rp5,7 juga per semester.

Asman menyebut kuota yang diberikan ini sebetulnya belum cukup untuk mengakomodasi jumlah mahasiswa yang membutuhkan bantuan pendidikan, dengan alasan masalah ekonomi. Setidaknya, lanjut Asman, UMB membutuhkan 700 kuota KIP Kuliah.

"Dengan kuota yang sedikit, kami agak kesusahan menentukan. Apalagi kalau memang mereka punya kartu PKH, KKS, KIP, dan lain sebagainya. Kami berada di posisi sulit untuk menetapkan," kata Asman.

"Mereka juga terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, Red). Kami bersama pimpinan mencari beasiswa lain, sehingga meminimalisasi tidak lanjutnya mahasiswa," imbuh dia.

KEYWORD :

KIP Kuliah Universitas Muhammadiyah Bengkulu Bantuan Pendidikan Kemdikbudristek




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :