Senin, 29/04/2024 06:49 WIB

Warga Muhammadiyah Sambut Hangat Puan Maharani di Solo

Bagi Puan, Muhammadiyah merupakan bagian dari kultur keluarganya. Proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Soekarno, kakek dari Puan, adalah pengagum sosok pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.

Ketua DPR RI Puan Maharani saat mengunjungi Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah. (Foto: Humas DPR RI)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah dan mengunjungi Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/11). Selama berkegiatan di sana, Warga Muhammadiyah menyambut hangat kehadiran Puan.

Acara Muktamar Muhammadiyah ke-48 ramai dihadiri Warga Muhammadiyah dari berbagai penjuru Indonesia. Warga Muhammadiyah yang menonton acara Muktamar di layar lebar depan stadion Manahan bertepuk tangan ketika nama Puan disebutkan oleh Presiden dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Usai acara, banyak peserta dan penggembira Muktamar yang menyalami dan meminta untuk berfoto bersama dengan Puan yang melayani dengan baik. “Semoga silaturahmi ini dapat memperkuat jalinan keluarga Muhammadiyah,” ujar Puan.

Usai menghadiri muktamar, Politikus PDIP ini juga berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed yang berada di wilayah Banjasari. Selepas berkeliling meninjau masjid, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini menemui warga yang antusias memanggil namanya dari balik pagar Masjid Raya Sheikh Zayed.

"Mbak Puan, Mbak Puan," teriak suara-suara dari balik pagar.

Puan yang mendengar suara panggilan warga, menghampiri dan menyalami mereka satu persatu. "Ibu dari mana?" tanya Puan sembari melayani permintaan berswafoto.

"Dari Kalimantan, Mbak Puan, ikut Muktamar," jawab salah seorang, yang ternyata Warga Muhammadiyah.

Bagi Puan, Muhammadiyah merupakan bagian dari kultur keluarganya. Proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Soekarno, kakek dari Puan, adalah pengagum sosok pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Menurut Puan, Bung Karno yang berguru kepada KH Ahmad Dahlan resmi menjadi anggota Muhammadiyah tahun 1938.

“Bung Karno mengabdikan diri kepada Muhammadiyah sebagai guru sekaligus ketua majelis pendidikan dan pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu,” tuturnya.

Menurut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu, semangat pengabdian membuat Muhammadiyah terus bertahan dan berkembang. Puan mengatakan, Muhammadiyah telah berpartisipasi aktif  dan bergotong royong bersama komponen bangsa lain untuk mendirikan, merawat dan memajukan Indonesia.

“Semoga teladan Muhammadiyah dalam berdakwah yang dibarengi dengan tindakan amal nyata bagi masyarakat, bisa dijadikan teladan.” pungkas mantan Menko PMK itu.

 

KEYWORD :

Ketua DPR Puan Maharani PDIP Muktamar Muhammadiyah Masjid Raya Sheikh Zayed




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :