Selasa, 30/04/2024 04:39 WIB

Selfie Tidak Selalu Narsis, Ini Jawabannya

Steven Holiday melakukan penelitian kepada 46 orang yang gemar melakukan selfi.

Ilustrasi selfie

Jakarta - Memang mudah untuk menganggap bahwa seseorang yang suka membuat foto selfi (foto diri sendiri), sebagai seorang yang narsis atau terlalu obsesif pada dirinya. Tetapi penelitian terakhir menunjukkan bahwa orang yang membuat foto dirinya tidak selalu narsisis.

Peneliti menemukan bahwa orang yang suka membuat foto selfi masuk dalam tiga kategori. Yang pertama adalah komunikator, yang kedua adalah publikasi mandiri, dan yang ketiga adalah pembuat autobiografi.

"Hal ini penting, untuk memahami bahwa tidak semua yang membuat foto selfi adalah seorang yang narsisis," kata Steven Holiday, Lulusan dari Brigham University kepada Live Science.

Steven Holiday melakukan penelitian kepada 46 orang yang gemar melakukan selfi. 75 % di antara mereka adalah perempuan. Mereka diminta untuk membaca 50 statemen dan mereka diminta untuk menilai 50 statemen itu apakah mereka setuju, tidak setuju atau netral. Statemen (pernyataan) itu semuanya dimulai dengan kata-kata "Saya membuat foto selfi dan membagi foto selfi saya karena ........."  -- sebagai contoh, "Saya membuat foto selfi dan membaginya karena saya ingin orang terkesan dengan penampilan saya," atau "Saya membuat foto selfi dan membaginya untuk membagi kehidupan saya dengan orang lain."

Selanjutnya, peneliti bertanya pada partisipan untuk membuat peringkat pernyataan itu ke dalam 11 skala penilaian. Penilaian itu diukur berdasarkan tingkat kesesuaian penilaian itu dengan penilaian yang diyakini oleh partisipan. Skala penelitian itu bermula dari  "saya sangat percaya" (+5 poin) hingga "saya sangat tidak percaya" (-5 poin).

Akhirnya, peneliti menanyakan apakah dari statemen-statemen yang telah mereka pilih, mana yang paling mereka pilih dan mana yang tidak mereka pilih. Penelitian ini sendiri telah dipublikasikan pada bulan November lalu di jurnal Visual Communication Quarterly.

Peneliti menemukan bahwa tiga kategori dari orang-orang yang suka membuat foto selfi. Yang pertama adalah komunikator, yang kedua adalah publikasi mandiri, dan yang ketiga adalah pembuat autobiografi.

Komunikator adalah orang yang membuat foto selfi sebagai bagian dari percakapan dunia maya yang sedang dia lakukan. Biasanya yang dia lakukan adalah membuat foto selfi untuk memperlihatkan pada orang lain "Saya sedang berada di mana" dan "Saya sedang berbuat apa". Ciri khas komunikator adalah foto selfi sebagai bagian dari komunikasi dua arah.

Publikasi mandiri mirip dengan komunikator, untuk memperlihatkan tempat atau acara tetapi mempunyai kemampuan untuk mengontrol kapan dia melakukan hal itu dan kapan tidak. Contohnya, orang yang suka publikasi mandiri akan berkata,"Saya selfi karena saya pikir saya kelihatan begus dalam foto ini," atau "Karena dalam foto ini saya kelihatan bagus maka saya bagi."

Orang yang suka publikasi mandiri cenderung tidak suka selfi menjadi bagian dari komunikasi dua arah. Orang dengan kecenderungan ini melihat bahwa selfi adalah jati diri mereka yang sesungguhnya. Orang dengan kecenderunganini juga menilai diri mereka berbeda dengan kebanyakan orang.

Pembuat autobiografi adalah pembuat selfi untuk membuat kisah ber-seri. Pernyatan khas dari mereka adalah "Aku membuat selfi ini karena ingin mencatat pengalaman-pengalamanku," atau "Aku membuat selfi ini untuk mendokumentasikan diriku sendiri."

Pembuat autobiografi ini tidak sepakat bahwa mereka selfi untuk memperlihatkan kepada orang lain apa yang sedang mereka lakukan. Mereka ingin lebih besar dari pada itu. "Aku membuat selfi untuk memperlihatkan kepada dunia siapa aku." Hal lain yang disukai oleh pembuat autobiorgrafi adalah "Aku membuat selfi untuk mengetahui siapa aku sesungguhnya," yang mempelihatkan kecenderungan pencarian jati diri.

KEYWORD :

Foto Selfie Tips




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :