Minggu, 05/05/2024 04:59 WIB

Presiden Minta Semua Pihak Konsisten Cara Kelola Kekayaan Indonesia

Kepala Negara juga menjelaskan bahwa upaya lain yang dapat menciptakan lompatan nilai tambah ekonomi adalah dengan melakukan pengambilalihan saham perusahaan asing yang mengelola potensi kekayaan alam Indonesia.

Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan dan sekaligus membuka secara resmi Kongres XII LVRI di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Foto: jurnas.com

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo optimistis Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan ekonomi paling besar di dunia. Syaratnya, semua pihak tetap menjaga konsistensi melakukan transformasi pengelolaan kekayaan alam Indonesia.

Demikian disampaikan presiden dalam sambutannya pada acara Peresmian Pembukaan Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI), di Balai Sarbini, Jakarta, pada Selasa, 11 Oktober 2022.

“Target dari yang sudah kita hitung nanti di tahun 2030-an, Indonesia akan masuk nomor 7 GDP yang paling besar dunia dan pada saat Indonesia emas, hitungan kita, kita sudah masuk ke 4 besar atau 5 besar ekonomi dunia, asal konsistensi ini terus kita jaga,” jelasnya.

Presiden menyebut bahwa konsistensi yang harus dijaga adalah dalam transformasi pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki, salah satunya adalah secara konsisten menghentikan ekspor bahan mentah melalui hilirisasi industri yang telah dilakukan.

“Konsistensi itu terus kita jaga dan terus kita ingatkan, jangan kembali ke ekspor mentah lagi, hati-hati kita semuanya harus mengingatkan ini. Meskipun sekali lagi, kita digugat tapi kalau kita digugat ragu-ragu dan muncul lagi, kapan lagi kita akan bisa menikmati komoditas-komoditas dan kekayaan alam yang dimiliki oleh negara kita,” tegas Presiden.

Selain itu, Kepala Negara juga menjelaskan bahwa upaya lain yang dapat menciptakan lompatan nilai tambah ekonomi adalah dengan melakukan pengambilalihan saham perusahaan asing yang mengelola potensi kekayaan alam Indonesia, seperti yang sudah dilakukan terhadap PT Freeport Indonesia dan Blok Rokan.

“Ini ada sebuah transformasi teknologi, ada sebuah transformasi ekonomi yang kadang-kadang kita enggak sadar,” ucap Kepala Negara.

“Dulu ya dapat dividen 9 persen, sekarang kita dapat dividen 51 persen, dapat pajaknya jelas lebih besar, dapat penerimaan negara bukan pajak (PNBP), kemudian dapat bea ekspor juga lebih besar, setelah dihitung-hitung dari pendapatan mereka, kita 70 persen itu masuk ke negara, dari sebelumnya hanya dividen 9 persen,” sambungnya.

 

Dukung Presiden

Di tempat yang sama, Ketua Umum LVRI Mayjend Purn. Saiful Sulun menegaskan, para veteran mendukung berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan ekonomi Indonesia untuk kesejahterakan rakyat.

“Pidato Presiden Jokowi sangat bagus. Kami para veteran sangat mendukung berbargai langkah yang telah dilakukan agar Indonesia menjadi negara yang semakin maju dan berkembang,” kata Saiful Sulun.

Menurutnya, apa yang telah dilakukan pemerintah seperti memperbesar saham di PT Freeport hingga 51 persen dan mengakuisisi Blok Rokan adalah langkah tepat.

“Dengan demikian, kedua perusahaan itu sekarang telah menjadi milik bangsa Indonesia dengan keuntungan yang tentunya lebih besar lagi buat Indonesia,” katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

KEYWORD :

Veteran Presiden Jokowi Munas LVRI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :