Selasa, 14/05/2024 02:49 WIB

Pimpinan Komisi X DPR: Perlakuan Aparat yang Represif Harus Dievaluasi!

Politikus Demokrat ini juga meminta dilakukan evaluasi atas tindakan represif aparat keamanan ke suporter atau pendukung dari Arema FC dan Persebaya.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP, Dede Yusuf. (Foto: Parlementaria)

Jakarta, Jurnas.com - Langkah represif yang dilakukan aparat kepolisian melalui penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) disesalkan kalangan dewan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menegaskan, penggunaan gas air mata atau bom asap yang sudah dilarang oleh FIFA seharusnya tidak boleh dilakukan.

“Di tribun kan banyak penonton yang berasal dari wanita dan anak anak kecil juga. Bayangkan mereka sesak nafas karenanya,” sesal Kang Dede, sapaan Dede Yusuf saat dimintai tanggapan Jurnas.com, Minggu (2/10).

Politikus Demokrat ini juga meminta dilakukan evaluasi atas tindakan represif aparat keamanan ke suporter atau pendukung dari Arema FC dan Persebaya.

“Perlakuan keamanan yang represif ini juga harus dievaluasi. Kami minta diusut tuntas dan ada yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini,” tegasnya.

Terlepas dari itu, Kang Dede menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban ratusan jiwa dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang ini. Dia menyayangkan langkah penyelenggara yang mengadakan pertandingan musuh bebuyutan di kandang mereka sendiri. Seharusnya, pertandingan bisa dilakukan di luar kandang kedua kesebelasan.

“Semua pihak harus bertanggung jawab, panitia penyelenggara, keamanan, PSSI, liga, supporter dan club juga harus diperiksa. Termasuk kenapa Liga memaksa harus malam hari padhal keamanan sudah usulan sore,” kata Kang Dede.

“Saya juga apresiasi pemerintah daerah yang segera turun tangan membantu korban dan keluarganya. Tapi usulan presiden untuk menunda sementara Liga ini sudah tepat. Apalagi hari ini tadinya akan ada juga pertandingan  2 bebuyutan Persija dan Persib. Semoga tidak dilanjutkan dulu,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 berakhir dengan tragedi. Suporter tuan rumah menerobos masuk ke dalam lapangan begitu pertandingan usai.

Mereka melampiaskan kekesalan karena tim jagoan kalah 2-3 dari Persebaya. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengkonfirmasi 127 orang meninggal dunia, 2 dari polisi dan 125 dari Aremania dan Aremanita.

"127 orang meninggal dunia. 2 anggota polri, dan 125 dari Aremania. 34 meninggal di Stadion yang lain meninggal dunia di rumah sakit saat perawatan," kata Nico

Selain itu, dilaporkan sebanyak 13 kendaraan rusak. 10 mobil merupakan kendaraan dinas polisi. 3 merupakan mobil pribadi. "180 orang masih dalam proses perawatan masih dalam proses penyembuhan tim medis," ujar Nico.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi X Dede Yusuf Demokrat Stadion Kanjuruhan Arema FC Persebaya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :