Minggu, 05/05/2024 10:56 WIB

Vladimir Putin Akui Kemerdekaan Zaporizhzhia dan Kherson di Ukraina

Vladimir Putin akui kemerdekaan Zaporizhzhia dan Kherson di Ukraina.

Polisi berjalan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, Kamis, 29 September 2022. (Foto: AP/Alexander Zemlanichenko)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengakui kemerdekaan wilayah Zaporizhzhia dan Kherson di Ukraina, menurut keputusan presiden yang dikeluarkan Kamis malam (29/9), pada malam Rusia menyelesaikan pencaplokan mereka.

"Saya memerintahkan pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan negara dari wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, yang terletak di Ukraina selatan," kata Putin dalam dekrit tersebut, saat Rusia bersiap untuk meresmikan pencaplokan kedua wilayah tersebut, bersama dengan Donetsk dan Lugansk pada hari Jumat (30/9)

Moskow mengatakan akan mencaplok empat wilayah yang diduduki Ukraina pada upacara akbar di Kremlin pada hari Jumat.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa pencaplokan wilayah tersebut akan diresmikan pada upacara tersebut dan bahwa Putin akan menyampaikan pidato penting.

Putin telah mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah tersebut.

Namun ancaman itu tidak menghalangi serangan balasan Ukraina, yang telah mendorong mundur pasukan Rusia di timur dan berada di ambang pintu kota Lyman di wilayah Donetsk, yang dihantam pasukan Moskow selama berminggu-minggu sebelum merebutnya musim panas ini.

Para pemimpin yang diangkat Kremlin dari empat wilayah yang memohon kepada Putin untuk aneksasi minggu ini berkumpul di ibu kota Rusia pada hari Kamis menjelang upacara.

Permintaan mereka yang hampir bersamaan datang setelah mereka mengklaim penduduk dengan suara bulat mendukung langkah tersebut dalam referendum yang diselenggarakan dengan tergesa-gesa yang ditolak oleh Kyiv dan Barat sebagai ilegal, curang, dan batal.

Ukraina mengatakan satu-satunya tanggapan yang tepat dari Barat adalah untuk memukul Rusia dengan lebih banyak sanksi dan untuk memasok pasukan Ukraina dengan lebih banyak senjata untuk terus merebut kembali wilayah.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa "Amerika Serikat tidak akan pernah, tidak akan pernah, tidak pernah mengakui klaim Rusia atas wilayah kedaulatan Ukraina.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menolak rencana pencaplokan itu, mengutuk mereka sebagai eskalasi berbahaya yang tidak memiliki tempat di dunia modern. "Itu tidak harus diterima," katanya.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Rusia Vladimir Putin Kemerdekaan Zaporizhzhia dan Kherson Perang Rusian dan Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :