Jum'at, 26/04/2024 18:52 WIB

Legislator PDIP: Pernyataan SBY Soal Kecurangan Pilpres 2024 Terkesan Politis

Kalau kita bicara tentang kecurangan, tentu apalagi itu dikaitkan dengan agenda pemilu, menurut saya tudingannya kan harus berdasar juga, enggak boleh yang katanya konon, kalau konon kan harus sebuah informasi yang perlu dikonfirmasi kembali.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Politikus PDIP, Masinton Pasaribu meminta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak asal bicara terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, apalagi sampai menyebutkan jika pesta demokrasi tersebut terindikasi atau rawan kecurangan.

Anggota Komisi XI DPR RI itu menegaskan, pernyataan adanya indikasi kecurangan tersebut seharusnya bisa disertai dengan bukti dan data.

“Kalau kita bicara tentang kecurangan, tentu apalagi itu dikaitkan dengan agenda pemilu, menurut saya tudingannya kan harus berdasar juga, enggak boleh yang katanya konon, kalau konon kan harus sebuah informasi yang perlu dikonfirmasi kembali,” terang Masinton Pasaribu dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Media Center Parlemen, Jakarta, Kamis (29/9).

Dia juga menyinggung pernyataan SBY yang menyebutkan kalau Pilpres 2024 mendatang akan diatur sehingga hanya dua pasangan calon saja. Masinton tidak sepakat apabila majunya dua pasang calon disebut sebagai kecurangan.

“Kalau dikatakan dua pasang sebagai kecurangan, menurut saya yang menjadi sangat tidak relevan, karena presidential threshold  diatur oleh undang-undang, apalagi undang-undang 20 persen itu, dibuat dan dibahas di DPR RI, partai-partai politik dan pemerintah, di mana pada saat itu undang-undang 42/2008 Kalau tidak salah, yang membuat presidential threshold 20 persen kursi di DPR 25 persen perolehan suara secara nasional,” terang Masinton Pasaribu.

Oleh karena itu dia menilai bahwa pernyataan yang dilontarkan SBY tersebut lebih mengarah ke politis ketimbang indikasi adanya kecurangan dalam Pilpres 2024 mendatang.

“Artinya bahwa, kalau saya melihat ini lebih pada pernyataan politis daripada indikasi yang katanya indikasi tadi, lebih tinggi pernyataan politisnya ketimbang adanya indikasi ke arah kecurangan tadi, itu yang saya katakan,” demikian kata Masinton Pasaribu.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mendengar kabar ada tanda-tanda bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan diselenggarakan dengan tidak jujur dan adil.

SBY mengatakan, karena adanya informasi tersebut, ia mesti turun gunung untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9).

SBY mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, Pilpres 2024 konon akan diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," kata SBY.

KEYWORD :

Warta DPR PDIP Masinton Pasaribu Pilpres 2024 pemilu curang SBY




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :