Senin, 29/04/2024 05:43 WIB

Beber Maksud Pernyataan SBY, Demokrat: Mari Ciptakan Pemilu 2024 yang Sehat dan Demokratis

SBY, dilanjutkan dia, juga sama sekali tak pernah menuduh penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu sebagai pihak yang dapat melakukan kecurangan dalam Pilpres 2024.

Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Partai Demokrat mengajak semua pihak untuk tidak mempersoalkan pernyataan Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendengar kabar mendengar kabar ada tanda-tanda bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan diselenggarakan dengan tidak jujur dan adil.

SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyebutkan jika Pemilu 2024 disetting sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

“Dua calon juga kan Demokratis, betul dua calon juga demokratis,” kata Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9).

Soal bagaimana menjadikan Pilpres 2024 hanya dua pasangan calon, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Kendati begitu, Anggota Komisi VI DPR RI ini tak mau merincikan siapa yang dapat mengatur itu.

“Yang bisa mengatur itu kita semua tidak perlu terlalu vulgar, menurut saya kita sudah memahaminya,” terang Herman Khaeron.

SBY, dilanjutkan dia, juga sama sekali tak pernah menuduh penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu sebagai pihak yang dapat melakukan kecurangan dalam Pilpres 2024.

“Pemilu presiden akan disetting hanya dua calon oleh pihak mereka, tidak menyebutkan nama. Pada waktu saya ketemu dengan Bang Masinton (baca: Masinton Pasaribu) di salah satu media, saya nanya, enggak ada bang. Kita menyatakan kepada Bang Masinton enggak ada,” tegas Herman Khaeron

“Oleh karena itu mari kita jadikan pernyataan bapak SBY ini menjadi gerakan moral kita di dalam mengawal pemilu 2024 yang sehat, yang demokratis dan menjadi pestanya rakyat,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mendengar kabar ada tanda-tanda bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan diselenggarakan dengan tidak jujur dan adil.

SBY mengatakan, karena adanya informasi tersebut, ia mesti turun gunung untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9).

SBY mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, Pilpres 2024 konon akan diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," kata SBY.

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Demokrat SBY Herman Khaeron Pilpres 2024 Dialektika Demokrasi pemilu curang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :