Minggu, 19/05/2024 11:02 WIB

Mencla-mencle, Nadiem Kini Sebut Tim Bayangan Vendor

Mencla-mencle, Nadiem Kini Sebut Tim Bayangan Vendor

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menunjukkan inkonsistensinya soal status tim bayangan beranggotakan 400 orang, yang sebelumnya dia ungkapkan di depan PBB.

Dalam Rapat Kerja (Raker) DPR RI pada Senin (26/9), Nadiem mengatakan bahwa tim tersebut merupakan vendor kementerian. Padahal, sebelumnya di PBB dia menegaskan bahwa tim bayangan bukan vendor.

"Secara kontraktual jelas mereka vendor. Seluruh tim kami tim permanen suatu vendor yang dirumahkan di bawah anak perusahaan Telkom," ungkap Nadiem di Jakarta.

Tim bayangan tersebut, lanjut Nadiem, melakukan mirroring terhadap Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

"Mirroring itu artinya setiap dirjen yang menyediakan layanan, itu bisa menggunakan suatu tim permanen yang selalu bekerja sama dengan tim itu untuk mendorong dan mengimplementasi kebijakannya melalui platform teknologi," terang Mendikbudristek.

Sebelumnya, penggunaan istilah tim bayangan (shadow organization) yang disampaikan Nadiem di depan PBB, memicu kontra dari berbagai pihak. Banyak kalangan yang menilai adanya tim bayangan itu sebagai arogansi Mendikbudristek.

Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menilai tim bayangan yang diklaim hampir setara dengan direktur jenderal (dirjen) itu sarat dengan konflik kepentingan.

"Tim bayangan itu menyebabkan tumpang tindah dan terjadinya konflik kepentingan. Sebab, pembentukan tim bayangan itu tidak ada urgensinya. Ini menimbulkan kekacauan dalam birokrasi dan penetapan kebijakan," kata Trubus saat dihubungi Jurnas.com pada Jumat (23/9).

Tak hanya sarat kepentingan, tim bayangan ini menurut Trubus juga menunjukkan watak arogansi Nadiem, karena tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Bahkan, dengan jumlah tim bayangan yang mencapai 400 orang, akan membebani APBN.

"Ini malah jadi pemborosan anggaran. Mereka mengajukan sendiri, potensi penyimpangan anggaran sangat besar. Susah pada tataran kontrol dan pelaporan," imbuh Trubus.

KEYWORD :

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Tim Bayangan Mencla-mencle




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :