Rabu, 15/05/2024 19:37 WIB

Effendi Simbolon: Panglima TNI Sangat Clear, Pak Dudung Belum Respon

Dua hari lalu saya WA Panglima TNI (Andika Perkasa) dan KSAD (Dudung Abdurrachman) mohon waktu. Panglima respon. Saya kemarin jam 12 ke kantor beliau tanyakan sikap TNI dan saya sampaikan maaf.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, Effendi Simbolon. (Foto: Dok. Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota DPR RI Effendi Simbolon ternyata telah bertemu langsung dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dalam pertemuan itu, Effendi menyampaikan permintaan maaf langsung atas pernyataannya yang menyebut TNI sebagai `gerombolan lebih-lebih organisasi masyarakat (ormas)`.

Hal itu diungkapkan Effendi Simbolon dalam konferensi pers di ruang rapat Fraksi PDIP, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/9). Hadir dalam kesempatan itu Ketua Fraksi PDIP DPR RI, Utut Adianto.

“Dua hari lalu saya WA Panglima TNI (Andika Perkasa) dan KSAD (Dudung Abdurrachman) mohon waktu. Panglima respon. Saya kemarin jam 12 ke kantor beliau tanyakan sikap TNI dan saya sampaikan maaf,” terang Effendi.

“Jadi saya dahului fasilitas pak Ketua. Pak Panglima katakan tidak ada masalah. Sangat clear. Silakan teman-teman tanya langsung ke yang bersangkutan,” sambungnya.

Kendati begitu, Politikus PDIP itu masih belum mendapatkan respon dari KSAD Dudung Abdurrachman. Pesan singkat yang dikirimkan belum mendapatkan balasan dari Dudung.

“Pak Dudung belum respon. Saya tanggung jawab atas apa yang saya sampaikan dan sikap dan ke Tuhan saya jg punya kehormatan yang saya akan bawa sampai ke pusara. Tp sekali lagi saya datang untuk minta maaf. Saya udah ke Panglima, ke pak KSAD belum langsung. Saya bukan pemilik kebenaran, saya hanya ingin penjelasaan. Demi Allah Tuhan saya tidak pernah menjudge. Apalagi saya bagian keluarga besar TNI,” demikian kata Effendi Simbolon.

Sebelumnya dalam rapat Komisi I dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Effendi Simbolon mempertanyakan ketidakhadiran KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di rapat tersebut.

Effendi kemudian mengatakan bahwa ada disharmoni hubungan antara Andika dengan Dudung. Dia bahkan mengatakan sikap TNI melebihi ormas. "Jadi tidak ada kepatuhan," kata Effendi.

Effendi beranggapan jika memang Andika Perkasa dengan Dudung Abdurrachman masih mementingkan ego masing-masing, ia mengusulkan kepada keduanya agar berhenti manggung untuk menjadi Capres dan Cawapres.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi I PDIP Effendi Simbolon TNI gerombolan ormas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :