Minggu, 28/04/2024 00:39 WIB

Aroma Rekayasa dalam Tragedi Ledakan Penjara Olinevka

Aroma Rekayasa dalam Tragedi Ledakan Penjara Olinevka

Ledakan di penjara Olinevka yang diklaim menewaskan 53 tentara Ukraina (Foto: Washington Post)

Kyiv, Jurnas.com - Sejumlah mantan tahanan yang pernah menghuni penjara Olinevka, Donetsk timur mengungkap dugaan rekayasa ledakan yang menewaskan 53 tentara Ukraina pada Jumat pekan lalu.

Penjara Olenivka yang dikuasai separatis dikenal sebagai tempat tanpa hukum, di mana pasukan pro-Rusia menahan warga sipil yang dianggap sebagai musuh potensial maupun tawanan perang militer.

Terletak hanya beberapa mil dari garis perang, penjara itu digunakan untuk menahan ribuan orang yang dibawa dari Mariupol, setelah Rusia merebut kota pelabuhan Ukraina selatan itu pada Mei lalu. Di antara tahanan, ada ratusan tentara Ukraina yang sebelumnya melawan di pabrik besi dan baja Azovstal, sebelum akhirnya menyerah.

Pada Maret lalu, hampir tiga lusin pekerja bantuan kemanusiaan yang secara sukarela menyelamatkan warga sipil dari Mariupol, berakhir di penjara Olenivka karena tentara Rusia dan pasukan separatis menganggap mereka sebagai tersangka.

Tahanan akhirnya dibebaskan dua minggu yang lalu. Dan sejumlah mantan tahanan menduga 53 tentara Ukraina yang tewas, sengaja dibunuh sebelum akhirnya dipindahkan ke sebuah gudang, yang menurut klaim Rusia diledakkan oleh Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).

Untuk mendukung narasi HIMARS ini, media Rusia menayangkan video yang menunjukkan bangunan hangus dengan lubang besar di atapnya, tempat tidur susun yang hancur, dan potongan tubuh yang terbakar.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan marah mengecam skenario Kremlin, menyebut serangan terhadap penjara itu sebagai "kejahatan perang Rusia yang disengaja."

Staf Umum Ukraina berpendapat bahwa Rusia merekayasanya "untuk menutupi penyiksaan dan eksekusi para tahanan."

Tiga pekerja sukarelawan bantuan, yang menghabiskan sekitar 100 hari di penjara Olenivka, mengatakan kepada The Washington Post bahwa bangunan yang menurut klaim Moskow sebagai pusat penahanan, terletak di area terpisah dari lokasi ledakan.

"Saya dapat memberi tahu Anda dengan pasti bahwa video itu tidak menunjukkan barak penjara, dan (bangunan yang dihancurkan) bukan bagian dari tempat tinggal (tahanan)," kata Evgeny Maliarchuk, yang ditangkap Rusia di Mariupol ketika mencoba mengevakuasi sekitar 20 warga sipil dikutip dari The Washington Post pada Rabu (3/8).

"Kami telah berada di setiap gedung, semua barak, isolator disiplin, fasilitas penahanan reguler, soliter, semuanya," lanjut dia.

Menurut Maliarchuk, penjara itu ditutup selama sekitar delapan tahun dan dibuka kembali oleh separatis pro-Rusia sesaat sebelum invasi. Salah satu bagian dari Lembaga Pemasyarakatan No. 120, meliputi barak dan tempat penahanan; yang lainnya adalah zona industri yang dipenuhi dengan peralatan tua tempat para narapidana pernah bekerja.

"Bangunan dalam video terlihat seperti bengkel ini yang terletak langsung di kawasan industri. Jadi jika itu adalah tindakan yang direncanakan dan tahanan dipindahkan dari barak, muncul pertanyaan, mengapa?" imbuh dia.

Citra satelit penjara, ditinjau oleh analis intelijen open-source Oliver Alexander, mendukung klaim mantan tahanan ini. Dikatakan, rekayasa ini kemungkinan upaya Rusia menargetkan para pejuang Azovstal, terutama Resimen Azov, yang dianggap sebagai salah satu unit paling efektif di Ukraina tetapi kontroversial karena hubungan sayap kanannya.

Keganjilan lainnya, ledakan Jumat lalu tidak melukai penjaga Rusia di penjara. Salah seorang pejabat Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, negara bagian yang memisahkan diri di kawasan itu, mengatakan "hanya para tahanan yang menderita."

Selain masalah yang diangkat oleh video media pemerintah Rusia, pejabat Barat dan analis militer mempertanyakan inkonsistensi pernyataan Kremlin. Klaim Rusia soal sistem roket HIMARS, tampak meragukan karena HIMARS biasanya dicadangkan untuk serangan jarak jauh dari jarak hingga 50 mil.

"Olenivka terletak 10 kilometer dari Novomykhailivka, titik terdekat dari mana, secara teoritis, Ukraina bisa menyerang. Jika target Anda berjarak 10 kilometer, mengapa Anda membutuhkan HIMARS?" ungkap Ruslan Leviev, seorang analis dari Tim Intelijen Konflik.

Dua pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Politico bahwa tidak ada jejak HIMARS yang ditemukan di situs itu. Institute for the Study of War, sebuah think tank yang berbasis di Washington, menyebut pasukan Rusia bertanggung jawab atas kematian para tahanan Ukraina. Sedikitnya 75 tahanan terluka.

Diketahui, pemerintah Zelensky telah meminta PBB dan Palang Merah untuk menyelidiki serangan itu, tetapi Rusia menolak memberikan mereka akses.

KEYWORD :

Penjara Olinevka Rusia Ukraina Ledakan Sistem Roket HIMARS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :