Senin, 20/05/2024 20:29 WIB

AS Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet pada Anak-anak

AS laporkan kasus pertama cacar monyet pada anak-anak.

Tabung reaksi berlabel Monkeypox virus positive terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada 23 Mei 2022. (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)

JAKARTA, Jurnas.com - Kasus penyakit virus cacar monyet (monkeypox) di Amerika Serikat (AS) telah diidentifikasi untuk pertama kalinya pada anak-anak - balita di California dan bayi yang bukan penduduk AS.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, kedua kasus tersebut tidak terkait dan kemungkinan merupakan hasil dari penularan rumah tangga. Ditambahkan bahwa anak-anak tersebut dalam keadaan sehat dan sedang dirawat.

 

Wakil Direktur Divisi Patogen dan Patologi Konsekuensi Tinggi CDC, Jennifer McQuiston mengatakan tidak mengherankan bahwa kasus cacar monyet muncul pada anak-anak.

"Namun, sampai saat ini tidak ada bukti bahwa virus ini menyebar di luar komunitas gay, biseksual dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki," kata McQuiston.

Ia mengatakan, 99 persen dari 2.891 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di AS melibatkan pria yang berhubungan seks dengan pria, tetapi ada beberapa wanita dan pria transgender yang telah terinfeksi.

Cacar monyet, yang menyebabkan gejala seperti flu dan lesi kulit, menyebar sebagian besar pada pria yang berhubungan seks dengan pria dalam wabah baru-baru ini, di luar negara-negara Afrika Barat dan Tengah di mana penyakit itu endemik. Penyakit ini menyebar terutama melalui kontak dekat.

Sejauh tahun ini, ada lebih dari 14.000 kasus cacar monyet di lebih dari 60 negara, dan lima kematian di Afrika.

Koordinator respons COVID-19 Gedung Putih, Ashish Jha mengatakan, pemerintah telah mengirimkan 300.000 dosis vaksin cacar monyet dan bekerja untuk mempercepat pengiriman dari Denmark sebanyak 786.000 dosis lagi.

Ia mengatakan sudah ada cukup vaksin untuk memberikan dosis vaksin pertama kepada lebih dari setengah populasi yang memenuhi syarat di New York City dan lebih dari 70 persen populasi yang memenuhi syarat di Washington DC.

Tingkat kematian dalam wabah sebelumnya di Afrika dari jenis saat ini sekitar 1 persen, tetapi sejauh ini wabah ini tampaknya kurang mematikan di negara-negara non-endemik. Namun, sejumlah pasien telah dilaporkan dirawat di rumah sakit karena sakit parah.

Jha mengatakan, AS masih mengevaluasi apakah wabah cacar monyet harus dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat. "Kami sedang melihat itu, melihat cara-cara di mana respons dapat ditingkatkan, jika ada, dengan menyatakan darurat kesehatan masyarakat," tuturnya.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Cacar Monyet pada Aanak Monkeypox Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :