Senin, 13/05/2024 18:46 WIB

Rusia Peringatkan Upaya G7 Batasi Harga Minyak Bisa Berefek Sebaliknya

Rusia peringatkan upaya G7 batasi harga minyak bisa berefek sebaliknya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara dalam sesi Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Saint Petersburg, Rusia pada 16 Juni 2022. (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)

JAKARTA, Jurnas.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengataka, upaya Kelompok Tujuh (G7) untuk membatasi harga minyaknya justru akan menyebabkan kenaikan.

"Rencana itu anti-pasar dan berisiko," katanya dalam pengarahan mingguan.

Skema pembatasan pertama kali diperdebatkan bulan lalu oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen sebagai bagian dari kampanye meningkatkan tekanan pada Moskow untuk mengakhiri operasi militer khusus di Ukraina.  Bentuk kesepakatan akhir dan tingkat harga belum diumumkan.

AS dan Uni Eropa telah mengumumkan pembatasan pembelian minyak Rusia sebagai cara untuk menghukum Moskow.

Minyak Rusia telah dijual dengan diskon besar-besaran ke kelas global di tengah kesulitan dengan pembiayaan dan logistik.

Harga campuran Ural Rusia berada di sekitar US$75 per barel, dibandingkan dengan patokan berjangka Brent berjangka di bawah US$100. Rusia awalnya telah menyusun anggaran 2022 dengan menggunakan harga rata-rata Ural sebesar US$62,2 per barel.

Zakharova juga mengomentari perjalanan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah dan melaporkan bahwa ia kemungkinan akan meminta produsen minyak terkemuka dunia Arab Saudi untuk menaikkan produksi minyak guna menurunkan harga bensin yang tinggi.

"Kami sangat menghargai kerja sama jangka panjang dengan Arab Saudi di bidang energi," kata juru bicara itu.

Ia menyalahkan, harga minyak dan gas yang tinggi pada "kesalahan" Barat dalam kebijakan energi serta sanksi terhadap produsen energi besar seperti Rusia, Iran dan Venezuela.

Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat pada Jumat bahwa sanksi lanjutan terhadap Rusia atas konflik di Ukraina berisiko memicu kenaikan harga energi bencana bagi konsumen di seluruh dunia.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Harga Minyak Uni Eropa Rusia Maria Zakharova Amerika Serikat Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :