PM Australia Anthony Albanese (Foto: RICK RYCROFT/AP)
Sydney, Jurnas.com - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese akan menghadiri pertemuan penting NATO di Madrid, Spanyol pada akhir bulan ini. Pertemuan ini digelar ketika aliansi yang dipimpin Amerika Serikat itu berusaha lebih memperkuat hubungannya, pasca perang Rusia di Ukraina.
Australia, salah satu kontributor non-NATO terbesar untuk Ukraina, telah memasok peralatan bantuan dan pertahanan, serta melarang ekspor bijih alumina dan aluminium, termasuk bauksit, ke Rusia.
"Saya akan pergi ke NATO sebagai prioritas untuk mendukung rakyat Ukraina yang menentang perilaku ilegal Rusia yang kejam ini," kata Albanese pada Jumat (17/6) dikutip dari Reuters.
Pada KTT yang berlangsung pada 29-30 Juni di Madrid, para pemimpin NATO akan membahas reformasi jangka panjang aliansi, meskipun perbedaan tetap ada atas jumlah dan lokasi pasukan.
Menyusul invasi Rusia pada 24 Februari ke Ukraina, yang oleh Moskow disebut "operasi militer khusus", NATO telah meningkatkan kehadirannya di Baltik.
Indonesia dan Australia Bahas Utilisasi CEPA
Albanese, yang berkuasa selama kurang dari sebulan, menolak untuk mengkonfirmasi laporan bahwa dia telah menerima undangan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk mengunjungi Kyiv.
Sebuah laporan di surat kabar Sydney Morning Herald menyebut, Zelenskiy memasukkan undangan itu dalam sebuah surat kepada Albanese, untuk memberi selamat kepada perdana menteri itu atas kemenangan pemilihannya.
Sebagai tanggapan, Rusia pada Kamis (16/6), melarang 121 warga Australia memasuki negara itu, menuduh mereka sebagai bagian dari "agenda Russophobic".
Australia, sebaliknya, menjatuhkan sanksi pada ratusan individu dan entitas Rusia, termasuk sebagian besar sektor perbankannya dan semua badan yang bertanggung jawab atas utang negara itu.
KEYWORD :NATO Australia Anthony Albanese
