Senin, 29/04/2024 08:48 WIB

Pembunuhan di Pulomas, Dendam Berujung Malapetaka

Pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, yang menewaskan enam orang termasuk tuan rumah Doni Triono yang juga sebagai pengusaha diduga ada motif dendam.

Korban Pembunuhan di Pulomas, Dodi Triono dan Anaknya

Jakarta - Pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, yang menewaskan enam orang termasuk tuan rumah Doni Triono yang juga sebagai pengusaha diduga ada motif dendam.

Dugaan itu disampaikan Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, setelah menjenguk anggota keluarga yang selamat di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Selasa (27/12).

Erlinda mengatakan, KPAI sebagai mitra kerja Polri untuk mendampingi anak-anak merasa prihatin dengan kasus pembunuhan sadis tersebut. "Ternyata, dendam menimbulkan malapetaka dan lagi-lagi anak yang jadi korbannya," kata Erlinda.

Meski demikian, Erlinda ogah mengungkap lebih lanjut dendam yang dimaksudnya. Ia lebih memilih untuk menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.

"Di balik kejadian ini, tersimpan suatu cerita yang sangat luar biasa. Namun, dengan segala hormat, saya tidak bisa menceritakan itu. KPAI mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur yang berhasil menyelamatkan lima dari 11 korban," katanya.

Diketahui, korban pembunuhan di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A RT Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur mengalami penganiayaan sadis sebelum tewas.

Dari informasi sementara yang berhasil dihimpun, diketahui total 11 korban dianiaya dengan disetrum dan ditusuk benda tajam. Setelah itu, mereka disekap ke dalam toilet sempit berukuran 1,5 x 1,5 meter.

Enam korban tewas lantaran diduga kehabisan oksigen, dan lima orang lainnya mengalami luka. Keenam korban tewas adalah pemilik rumah Ir Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman Gemma; serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

KEYWORD :

Pembunuhan di Pulomas Pembunuhan Sadis Penyekapan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :