Kamis, 02/05/2024 14:30 WIB

Ukraina Klaim Temukan 1.200 Lebih Mayat di Wilayah Kyiv

Ribuan mayat tersebut ditemukan ketika penduduk di timur negara itu bersiap atau melarikan diri menjelang ledakan besar yang diperkirakan akan segera terjadi.

Setelah menghadapi perlawanan sengit di sekitar Kyiv, Moskow memusatkan perhatian pada wilayah timur Donbas. (Foto: AFP/File/FADEL SENNA)

KRAMATORSK, Jurnas.com - Ukraina mengatakan telah menemukan lebih dari 1.200 mayat di wilayah Kyiv, tempat kekejaman yang diduga dilakukan selama pendudukan Rusia bulan lalu.

Ribuan mayat tersebut ditemukan ketika penduduk di timur negara itu bersiap atau melarikan diri menjelang ledakan besar yang diperkirakan akan segera terjadi.

Pemboman berat menghantam Ukraina sepanjang akhir pekan, menambah jumlah korban enam minggu setelah invasi Rusia ke tetangganya.

"Tentara Rusia terus mengobarkan perang terhadap warga sipil karena kurangnya kemenangan di garis depan," kata gubernur regional Oleg Sinegoubovdi Telegram, seperti dikutip dari AFP.

Sinegoubovdi menjelaskan, penembakan merenggut dua nyawa di timur laut Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada Minggu pagi. Itu terjadi sehari setelah 10 warga sipil, termasuk seorang anak, tewas dalam pemboman di tenggara kota itu.

Di Dnipro, sebuah kota industri besar berpenduduk satu juta jiwa, hujan rudal Rusia hampir menghancurkan bandara setempat, menyebabkan jumlah korban yang tidak pasti, kata pihak berwenang setempat. Itu sudah terjadi pada 15 Maret.

Presiden Volodymyr Zelenskyy sekali lagi mengutuk kekejaman terhadap warga sipil, dan setelah berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan mereka telah sepakat "bahwa semua pelaku kejahatan perang harus diidentifikasi dan dihukum".

Korban tewas juga meningkat di timur Ukraina, di mana serangan rudal pada Jumat menewaskan 57 orang di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk, menurut penghitungan revisi yang dikeluarkan oleh gubernur wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko.

Zelenskyy mengatakan, penduduk di timur telah melarikan diri dalam jumlah ribuan saat Ukraina bersiap untuk pertempuran penting melawan pasukan Moskow.

"Kami melihat persiapan untuk pertempuran penting, beberapa orang mengatakan yang menentukan, di timur," katanya pada konferensi pers dengan mengunjungi Kanselir Austria Karl Nehammer, Sabtu.

"Kami siap bertarung dan melihat secara paralel untuk mengakhiri perang ini melalui diplomasi," sambungnya.

Meluncurkan inisiatif diplomatiknya sendiri, Nehammer mengatakan akan bertemu Putin pada Senin dalam sebuah langkah yang juru bicaranya bersikeras dikoordinasikan dengan Berlin, Brussels, dan Zelenskyy.

Austria adalah anggota Uni Eropa, tetapi bukan anggota NATO.

Nehammer akan menjadi pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi Kremlin sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu mengatakan 4.232 korban sipil telah tercatat di Ukraina hingga saat ini, dengan 1.793 tewas dan 2.439 terluka.

Jaksa Ukraina Venediktova mengatakan sejauh ini 1.222 mayat telah ditemukan di wilayah sekitar Kyiv saja.

Setidaknya dua mayat ditemukan di dalam lubang got di sebuah pompa bensin di jalan raya di luar Kyiv pada Minggu, seorang reporter AFP melihat.  Mayat-mayat itu tampaknya mengenakan campuran pakaian sipil dan militer.

KEYWORD :

Wilayah Kyiv Penemuan Mayat Invasi Rusia ke Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :