Minggu, 05/05/2024 01:53 WIB

Ramadan Ispiratif BKN PDIP, Tuan Guru Bajang: Indonesia Negara Religius

berkat rahmat Allah SWT

Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB)

Jakarta, Jurnas.com – Ulama dan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan Indonesia adalah negara bangsa religius yang dibentuk dengan kesepakatan bersama penuh spiritualitas.

“Pancasila sejalan dengan prinsip syariah. Pembukaan UUD 1945 juga sangat spiritual dan religius. Dibuka dengan kalimat Berkat Rahmat Allah SWT,” ungkap TGB saat menjadi pembicara dalam Ramadan Inspiratif yang digelar Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan, Senin (4/4/2022).

Acara bincang keagamaan Ramadan Inspiratif diadakan BKN PDI Perjuangan setiap menjelang buka puasa dan sahur di Puasa Ramadan sebulan penuh.

Tuan Guru Bajang (TGB) menjelaskan, negara bangsa dalam Islam itu bentuk kesepakatan. Dan Islam selalu meletakkan esensi sebagai tolak ukur.

Sedangkan esensi negara bangsa sendiri adalah menghimpun kesepakatan sekelompok orang dengan cita-cita sama dan menyepakati hal pokok dalam kehidupan tanpa melanggar prinsip-prinsip Islam. Karena itu konsep negara bangsa seperti Indonesia ini sangatlah baik.

“Rasulalah SAW bersabda yang artinya: orang yang beriman itu wajib menegakkan kesepakatan mereka. Kalau mereka sudah sepakat pada sesuatu, maka harus dijaga sepanjang kesepakatan itu tidak menghalalkan yang haram atau sebaliknya mengharamkan yang halal,” tegas TGB.

Kalau kita lihat konsep negara bangsa Indonesia, jelas TGB, terlihat sekali bahwa dasar negara Pancasila, pembukaan UUD 1945, konstitusi serta peraturan perundang-undangan di Indonesia tak ada satu pun yang bertentangan dengan Islam. Tapi semuanya senafas dengan ajaran Islam.

Oleh sebab itu, TGB menilai para pendiri bangsa Indonesia atau founding fathter kita itu adalah orang-orang yang diilhami oleh Allah SWT, sehingga mampu membentuk negara bangsa Indonesia yang sangat luar biasa. Walau pun tak semua pendiri bangsa dengan latar belakang keagamaan tapi memiliki kesadaran spiritual yang sangat kuat.

“Coba kita cek konstitusi negara-negara lain. Tidak semau negara Arab sekali pun yang konstitusinya membawa dan dibuka dengan semangat spiritual yang demikian kuat seperti Indonesia. Pembukaan UUD 45 menyebut Berkat Rahmat Allah SWT. Juga Pancasila dengan silakan pertama memuat kesadaran berketuhanan yang kuat,” papar TGB.

Bagi TGB, Indonesia memang sudah ditakdirkan dan diberikan berkah sebagai negara bangsa yang tumbuh dengan spiritualitas. Negara bangsa dalam konsep memang adalah hal baru. Tapi kalau dilihat esensinya, asas-asasnya jelas sangat Islam.

Diantaranya menjunjung tinggi HAM, kesetaraan setiap warga negara, mengedepankan hukum dan keadilan. Itu semua adalah esensi yang sangat kuat terdapat dalam Piagam Madinah maupun dalam keseharian Rasullalah SAW.

TGB menjelaskan dalam Islam sendiri sebenarnya tidak ditentukan soal bentuk negara. Baik dalam Al-Quran maupun Hadits Nabi tidak ada imperatif umat Islam harus membentuk negara dengan bentuk tertentu.Tidak ada.

Kata TGB, yang disampaikan atau ditawarkan Islam dalam kaitannya dengan negara adalah prinsip-prinsip dan tatanan nilai. Ada keadilan, kesetaraan, kemanusiaan, kesejahteraan bersama, dan penghargaan terhadap HAM. Bahkan Islam memegang nilai menghargai keberagaman sebagian sunatullah.

"Jadi mua memilih bentuk negara apa dipersilahkan. Maka kita lihat negara Islam bentuknya macam-macam. Ada Mamlakah atau Kerajaan seperti di Saudi Arabia, ada Imaroh atau Keemiran seperti Uni Emirat Arab, ada Kesultanan seperti Brunai, dan ada Republik seperti Indonesia kita tercinta ini,” jelas TGB.

“Semua tak masalah asalkan dalam sistem yang dipilih ada tatanan nilai yang diintrodusir Islam dan dijalankan,” tegasnya.

KEYWORD :

Ramadan Ispiratif BKN PDI Perjuangan Tuan Guru Bajang religius




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :