Senin, 29/04/2024 02:52 WIB

PABBSI Diharap Terus Lahirkan Prestasi Internasional

Peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yaitu Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan mendaat bonus rumah.

Menpora di PABBSI

Jakarta - Angkat besi saat ini telah menjadi salah satu cabor andalan Indonesia di berbagai ajang olahraga internasional. Hanya cabang ini yang mampu mempersembahkan medali dalam tiga Olimpiade terakhir, bahkan ketika bulutangkis tak bisa meraih medali pada Olimpiade 2012. Karena itu, Persatuan Angkat Besi, Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi internasional.

“Selama saya menghadiri rakernas baru kali ini acara rakernas dilaksanakan di pinggir kolam renang. Saya ucapkan selamat atas terlaksananya Rakernas PB PABBSI. Rakernas ini tentu bukan semata-mata untuk berkumpul tapi lebih dari itu untuk menjadikan  PABBSI sebagai salah satu cabor unggulan yang akan terus memberikan nama harum bangsa Indonesia di mata internasional," kata Menpora Imam Nahrawi saat membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2016   PB PABBSI di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Selasa (20/12) malam.

"Karena itu pemerintah betul-betul memberikan penghargaan yang cukup  tinggi bagi pahlawan olahraga kita di olimpiade salah satunya  Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan. Tentu penghargaan ini harus dijadikan  perhatikan kita dengan menyiapkan atlet regenerasi berikutnya pada singleeven maupun multieven lain,” tambah Imam yang juga didampingi Ketua KONI Pusat Tono Suratman, Ketua Satlak Prima Ahmad Sutjipto, Ketua Umum PB PABBSI Rosan P Roslani dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S. Dewa Broto.

Rakernas yang digelar selama dua hari ini membahas evaluasi prestasi 2016 dan agenda kerja serta kegiatan induk organisasi untuk tahun depan. Dalam Rekernas tersebut ada momen penyerahan bonus rumah secara simbolis oleh Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Umum PB PABBSI, Rosan P Roslani kepada kepada dua lifter peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yaitu Sri Wahyuni, kelas 48 kg dan Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg.

Masih kata Menpora, sesuai amanat Presiden bahwa harus ada prioritas cabang olahraga yang memungkinkan mendapatkan medali. Karena itu kita membangun Olyimpic Center dimana akan menjadi satu central pemusatan latihan yang selalu bisa kita pantau setiap saat. PABBSI sudah menampati pemusatan latihan di Olyimpic Center Cibubur.

Ketua Umum PB PABBSI, Rosan P Roslani mengatakan  PB PABBSI hari ini mewujudkan janjinya memberikan bonus. "Hari ini kita memberikan  apresiasi nyata dari PB kepada atlet yang berprestasi. Kami berharap kedua atlet tetap terpacu untuk mencetak hasil tertinggi, baik di Asian Games 2018 atau Olimpiade Tokyo 2020. Terutama bagi Sri yang masih berusia muda dan men­jadi harapan bangsa," kata dia.

Masih kata Rosan, kita menyadari bahwa regenarasi tentu harus dilakukan dari sekerang oleh sebab itu selama setahun ini PABBSI meningkatkan pertandingan bagi remaja yang tadinya hanya setahun sekali menjadi setahun dua kali  dan juga untuk binaraga kita akan mulai lagi pada tahun 2017 yang sempat vakum.

PABBSI juga memberikan penghargaan kepada pelatih dan atlet angkat berat putri. Salah satunya, Sri Hartati, yang telah lima kali meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Berat. Termasuk di ajang terakhir yang berlangsung di Orlando, Amerika Serikat, November lalu, saat Sri meraih dua medali emas di kelas 57kg. Berkat prestasi tersebut, Sri meraih tiket bertanding di ajang World Games 2017 di Polandia.

KEYWORD :

Menpora Olimpiade Sri Wahyuni Eko Yuli




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :