Selasa, 14/05/2024 11:54 WIB

Jangkau Seluruh Petani, Kementan Dorong Penyuluhan Berbasis Video

Di era digital seperti sekarang sektor pertanian juga beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan.

Pusat Penyuluhan Pertanian melakukan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pembuatan video penyuluhan di Hotel Santika BSD, Serpong, Banten pada 24-26 Maret 2022.

JAKARTA, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembagnan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) terus memfasilitasi para penyuluh agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan penyuluhan kepada para petani.

Kali ini Pusat Penyuluhan Pertanian melakukan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pembuatan video penyuluhan di Hotel Santika BSD, Serpong, Banten pada 24-26 Maret 2022. Kegiatan ini dihadiri penyuluh pertanian wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur di lokasi IPDMIP Perwakilan peserta di wilayah IPDMIP sebanyak 60 orang.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta generasi milenial pertanian agar dapat memanfaatkan paradigma baru dunia digital dalam mengembangkan perihal bertani.

"Pertanian sekarang tak lagi sama dengan pertanian di masa lalu. Di era digital seperti sekarang sektor pertanian juga beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Di situlah peran serta generasi milenial,” kata Syahrul.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BPPSMP, Dedi mengatakan, penyuluh pertanian harus bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan semangat petani agar bisa meningkatkan produktivitas pertanian.

Penyuluh harus memanfaatkan inovasi teknologi yang sudah berkembang dengan baik. "Ciri penyuluh yang berhasil adalah penyuluh yang bisa meningkatkan produktifitas di wilayah binaannya masing-masing dengan memanfaatkan inovasi budidaya," jelas Dedi.

Kepala Pusat Penyuluhan, Bustanul Arifin Cahya yang diwakili Koordinator Kelompok Penyelenggaraan, Ramdani Saputra mengatakan, era revolusi industri 4.0 menuntut para penyuluh pertanian untuk menguasai teknologi informasi,salahsatunya melakukan penyuluhan pertanian melalui video agar dapat menjangkau masyarakat luas.

"Dalam rangka menuju program pertanian digital 4.0 perlu program literasi digital sebagai bentuk peningkatan kompetensi," ujar Ramdani.

Narasumber kegiatan ini Momon Rusmono, mengatakan penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian mempunyai kedudukan yang sangat strategi dalam rangka pembangunan SDM pertanian, khususnya pemberdayaan masyarakat tani yang berada di wilayah pedesaan.

"Penyuluh harus dikeroyok karena penyuluhan suatu gerakan. Berdasarkan catatan BPP sebagian besar 63 persen sudah tekoneksi dengan internet dan sudah dilengkapi dengan internet," ujar Momon.

Narasumber lainnya Ruli Nasrullah mengatakan dalam membuat video penyuluhan diperlukan aspek materi video medsos; aspek visual, aspek audio, aspek pengambilan kamera, aspek visual, aspek waktu dan durasi.

"Minimal yang harus dimiliki jika ingin memiliki video yang bagus adalah memiliki HP Android yang memiliki RAM tinggi dan Tripod," ujar Ruli.

Ruli merinci, Story Board yang pertama yaitu tahap pengambilan kamera, perekaman adegan dengan menggunakan kamera smartphone menjadi lebih teratur dan sesuai dengan tahapan-tahapan. Lalu menentukan sudut pandang, story board membantu dalam menentukan arah kamera smartphone yang pada akhirnya memberikan sudut pandang video blog (vlog) yang dihasilkan.

Setelah itu, praktik dari naskah, story board merupakan panduan dari bagian demi bagian naskah vlog yang telah dibuat.

Adapun tujuan Bimtek antara lain meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian dalam mengolah, menyusun, dan mengemas materi penyuluhan pertanian dengan kreatifitas dan inovatif dalam bentuk video sehingga lebih menarik dan mudah dipahami oleh petani maupun masyarakat pada umumnya dan memotivasi penyuluh pertanian dalam pembuatan video pertanian.

KEYWORD :

BPPSDMP Dedi Nursymasi Bustanul Arifin Caya Penyuluhan Kementerian Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :