Jum'at, 26/04/2024 16:20 WIB

Penanganan Masalah Taiwan yang Tidak Tepat Ancam Hubungan China-AS

China mengatakan Taiwan, yang dipandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri untuk dibawa kembali, dengan paksa jika perlu, adalah masalah paling sensitif dan penting dalam hubungannya dengan AS.

Presiden China, Xi Jinping, juga sekretaris jenderal Partai Komunis China Central Committee dan ketua Komisi Militer Pusat, menghadiri sebuah pertemuan besar dalam rangka memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di Aula Besar Rakyat Di Beijing, China, 1 Agustus 2017 ( Foto:Xinhua)

BEIJING, Jurnas.com - Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden masalah Taiwan perlu ditangani dengan benar untuk menghindari dampak negatif pada hubungan China-AS, menurut media China.

China mengatakan Taiwan, yang dipandangnya sebagai provinsi yang memisahkan diri untuk dibawa kembali, dengan paksa jika perlu, adalah masalah paling sensitif dan penting dalam hubungannya dengan AS.

Washington, yang meminta bantuan Beijing dalam memulihkan perdamaian di Ukraina setelah invasi Rusia pada 24 Februari, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taipei, tetapi merupakan pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata Taiwan.

"Beberapa individu di AS mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan, dan itu sangat berbahaya," kata Xi kepada Biden melalui panggilan video, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/3).

"Jika masalah Taiwan tidak ditangani dengan baik, maka akan berdampak subversif pada hubungan kedua negara," sambungnya.

China berlayar kapal induknya Shandong melalui Selat Taiwan, dibayangi oleh kapal perusak AS, pada Jumat, sebuah sumber dengan pengetahuan langsung tentang masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, hanya beberapa jam sebelum presiden China dan AS dijadwalkan untuk berbicara.

Sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali dalam panggilan telepon dengan Xi bahwa kebijakan AS tentang Taiwan tidak berubah, dan menekankan bahwa Washington "terus menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo".

China selama dua tahun terakhir meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau itu untuk menegaskan klaim kedaulatannya. "(Kami) berharap pihak AS akan memberikan perhatian yang memadai (untuk masalah ini)," kata Xi kepada Biden.

Xi juga mengatakan kepada Biden bahwa perang di Ukraina harus diakhiri sesegera mungkin, menurut media pemerintah China.

Semua pihak harus bersama-sama mendukung dialog Rusia-Ukraina sementara Amerika Serikat dan NATO juga harus melakukan pembicaraan dengan Rusia untuk memecahkan "inti" krisis Ukraina, kata Xi.

KEYWORD :

Amerika Serikat Joe Biden Xi Jinping Invasi Rusia Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :