Kamis, 02/05/2024 14:48 WIB

Petani Harus Bisa Tingkatkan Pengetahuan, Inovasi dan Teknologi

Rembug awal turut membahas sistem corporate farming melalui konsolidasi lahan & pembiayaan yang akan dikelola oleh poktan.

Rembug Awal Kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP Tahun 2022, di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. (Foto: IPDMIP Kementan)

Kebumen, Jurnas.com - Kementerian Pertanian mengajak petani di Kabupaten Kebumen untuk meningkatkan produk pertanian. Untuk mendukung itu, Kementan melakukan Rembug Awal Kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP Tahun 2022, di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.

Rembug awal turut membahas sistem corporate farming melalui konsolidasi lahan & pembiayaan yang akan dikelola oleh poktan.

Hadir dalam kegiatan ini Sub Koordinator Sarana Penyuluhan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia Agus Hendrawan, Cahyo Sulistiyorini dari Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Konsultan IPDMIP Kabupaten Kebumen Elva Susanti, Penyuluh Pertanian BPP Ayah dan Pengurus Kelompok Tani Desa Demangsari Kecamatan Ayah.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan petani harus bisa meningkatkan pengetahuan, inovasi dan teknologi.

"Petani harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Apalagi, saat ini sektor pertanian telah dirambah oleh teknologi. Artinya, petani dituntut mengikuti perkembangan zaman," katanya.

Rembug awal membahas tentang persiapan Sekolah Lapang IPDMIP di Kecamatan Ayah.

Sekolah Lapang IPDMIP tahun 2022 berbasis korporasi petani, dengan adanya korporasi petani kelembagaan petani menjadi kuat dan mempunyai posisi tawar yang lebih kuat.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan mengenai korporasi petani.

"Korporasi petani di bidang tanaman pangan khususnya padi sawah, akan memudahkan dalam hal manajemen pengelolaan budidaya padi sawah dari awal persiapan sampai dengan panen dan pasca panen, serta dapat mengefisiensikan biaya dalam melakukan budidaya padi sawah karena dilakukan secara bersama-sama," katanya.

Menurut Dedi, dari kegiatan SL IPDMIP hasilnya bukan hanya Gabah Kering Panen (GKP)/Gabah Kering Giling (GKG) saja.

"Melainkan dalam bentuk pengolahan menjadi beras dalam kemasan. Sehingga ada nilai tambah untuk petani," katanya.

KEYWORD :

Rembug Awal IPDMIP Teknologi Petani Sekolah Lapang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :