Selasa, 30/04/2024 05:58 WIB

Jepang Perluas Sanksi Rusia atas Invasi ke Ukraina

Langkah Jepang dilakukan setelah Washington memberlakukan sanksi baru setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina pada Kamis dalam serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (Foto: BBC)

TOKYO, Jurnas.com - Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, Jepang akan memperkuat sanksi terhadap Rusia untuk memasukkan lembaga keuangan dan ekspor peralatan militer atas invasi ke Ukraina.

Kishida mengatakan pada konferensi pers, Tokyo akan membidik lembaga keuangan dan individu Rusia dengan sanksi, yang akan segera diberlakukan, serta menghentikan ekspor barang keperluan militer seperti semikonduktor.

Langkah Jepang dilakukan setelah Washington memberlakukan sanksi baru setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina pada Kamis dalam serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.

Ia juga mengatakan, tindakan terkoordinasi dengan anggota lain dari negara-negara Kelompok Tujuh (G7) terhadap Rusia akan membendung setiap agresi di Asia dan kawasan lain.

Jepang akan melakukan yang terbaik untuk membatasi dampak ekonomi terhadap dirinya sendiri dari dampak krisis Ukraina, termasuk dengan memastikan pasokan energi yang stabil.

"Sanksi ekonomi terhadap Rusia tidak akan secara langsung menghambat pasokan energi," kata Kishida.

Untuk Jepang yang miskin sumber daya, dampak krisis yang paling langsung mungkin terlihat pada kenaikan harga bahan bakar.

Kishida mengatakan Jepang memiliki cadangan minyak mentah dan cadangan gas alam cair (LNG) sekitar 240 hari untuk bertahan dua hingga tiga minggu, dan bahwa pemerintah dan pemerintah akan meningkatkan langkah-langkah untuk membendung kenaikan harga bahan bakar eceran.

KEYWORD :

Fumio Kishida Jepang Invasi Rusia Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :