Selasa, 30/04/2024 06:24 WIB

Inggris Siapkan Paket Sanksi Terberat dan Terbesar pada Rusia

Inggris akan membuat undang-undang untuk mencegah negara dan entitas Rusia mengumpulkan uang di London, dan melarang ekspor peralatan penggunaan ganda yang dapat memiliki aplikasi militer.

Boris Johnson menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai diktator dan menjanjikan sanksi Barat besar-besaran karena menginvasi Ukraina. (Foto file: AFP/Jeff J Mitchell, Pool)

LONDON, Jurnas.com - Inggris memberlakukan paket sanksi yang menggigit terhadap Rusia yang menurut Perdana Menteri Boris Johnson akan menurunkan ekonominya untuk tahun-tahun mendatang.

Setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina, Johnson memanggilnya diktator yang tidak akan pernah bisa membersihkan darah Ukraina dari tangannya.

Sanksi Inggris termasuk pembekuan aset bank Rusia VTB dan produsen senjata Rostec, sanksi terhadap lima oligarki lagi yang dekat dengan Putin termasuk mantan menantunya Kirill Shamalov, dan pelarangan Aeroflot dari wilayah udara Inggris.

Inggris akan membuat undang-undang untuk mencegah negara dan entitas Rusia mengumpulkan uang di London, dan melarang ekspor peralatan penggunaan ganda yang dapat memiliki aplikasi militer.

Inggris juga akan membuat undang-undang untuk membatasi berapa banyak uang yang dapat disimpan orang Rusia di rekening bank Inggris, meskipun batasnya belum ditentukan.

Lama dituduh menutup mata terhadap uang yang didukung Kremlin yang mengalir melalui London, pemerintah akan mempercepat RUU Kejahatan Ekonomi, terutama untuk membuka kepemilikan nyata aset yang dipegang Rusia.

Johnson mengatakan kepada parlemen bahwa tindakan itu adalah paket sanksi ekonomi terbesar dan terberat yang pernah dilihat Rusia.

Ia mengatakan, Putin akan dikutuk di mata dunia dan sejarah. "Putin selalu bertekad untuk menyerang tetangganya, tidak peduli apa yang kami lakukan," katanya, menyebut pemimpin Kremlin "seorang agresor berlumuran darah yang percaya pada penaklukan kekaisaran".

Inggris minggu ini memberlakukan sanksi pada lima bank Rusia dan tiga pengusaha miliarder, tetapi dituduh tidak bertindak cukup jauh. Sanksi perdagangan baru, kata Johnson, akan membatasi kemampuan industri dan teknologi militer Rusia selama bertahun-tahun yang akan datang.

Johnson memanggil kepala keamanannya untuk pertemuan awal sebagai tanggapan atas invasi dan akan mengadakan sesi krisis lebih lanjut dan rapat kabinet penuh pada Kamis malam.

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan pemerintah telah mengerahkan tim ke lima negara di Eropa timur untuk mendukung warga Inggris yang meninggalkan Ukraina.

Sekretaris Transportasi Grant Shapps mengatakan telah menginstruksikan Otoritas Penerbangan Sipil Inggris untuk memastikan maskapai menghindari wilayah udara Ukraina untuk menjaga penumpang dan awak tetap aman.

Warga Rusia lainnya yang dikenai sanksi pada Kamis oleh Inggris adalah Pyotr Fradkov, Denis Bortnikov, Yuri Slyusar dan Elena Georgieva.

Johnson mengatakan sanksi juga akan diperluas ke Belarus karena membantu dalam invasi, tetapi tidak merinci.

Sementara itu, Rusia akan mengadakan final final Liga Champions sepak bola Eropa di Saint Petersburg pada 28 Mei, yang sedang ditinjau badan UEFA. "Saya tidak bisa seumur hidup saya melihat bagaimana itu bisa berjalan saat ini," kata Johnson kepada parlemen.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Boris Johnson Inggris Invasi Rusia Ukraina Sanksi Terberat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :