Minggu, 19/05/2024 12:28 WIB

Kementan Berharap Penyuluh dan Petani Pahami Cara Atasi Dampak Perubahan Iklim

Pelatihan ini sebagai permulaan, yang selanjutnya akan dilakukan pelatihan secara massif di seluruh pelosok Tanah Air.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Nursyamsi di sela launching Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh, Ciawi, Bogor, Rabu (23/2).

BOGOR, Jurnas.com - Perubahan iklim (climate change) merupakan salah ancaman bagi sektor pertanian. Para penyuluh dan petani pun diharapkan dapat memahami dampak perubahan iklim dan cara mengantisipasinya agar produktivitas tetap meningkat.

Demikianlah output yang diharapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi dari Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh kali ini di Ciawi, Bogor, Rabu (23/2).

"Tentunya output yang kita harapkan dari pelatihan ini tentunya agar petani, penyuluh, dan semua praktisi pertanian di seluruh pelosok Tanah Air dapat memahami dampak perubahan iklim dan cara mengatasinya," jelas Dedi.

Dedi mengatakan, pelatihan sejuta petani dan penyuluh yang akan dibuka Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo siang ini sebagai permulaan, yang selanjutnya akan dilakukan pelatihan secara masif di seluruh pelosok Tanah Air.

"Saya katakan tadi ini bukan yang terakhir. Ini adalah simbol bahwa kita akan lakukan pelatihan secara masif. Kita akan lakukan pendampingan secara intensif kepada penyuluh untuk disampaikan ke petani agar mau dan mampu mengimplementasikan antisipasi terhadap perubahan iklim," kata Dedi.

Di saat yang sama, lanjut Dedi, smart agriculture harus dilakukan secara masif di seluruh tanah air bukan hanya pengairan berselang tapi juga penggunaan varietas rendah emisi, penerapan pemupukan berimbang, dan penggunaan pupuk organik.

"Kita akan dorong peningkatan produktivitas dengan penggunaan cara-cara yang bisa memilihara lingkungan agar tanah kita, air kita, udara kita ekosistem kita terpelihara dengan baik," tegas Dedi.

Sebagai informasi, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Pertanian kali ini mengangkat tema Adaptasi dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim akan berlangsung dari 23 Februari hingga 17 Maret 2022.

Kegiatan ini menidaklanjuti arahan Menteri Syahrul sebagai ketua Kelompok Kerja Pertanian (Agriculture Working Group) G20 2022. Pemimpim G20 sepakat agar senantiasa memelihara bumi dari fenomena perubahan iklim dan tidak boleh ada manusia yang kelaparan.

Sedangkan pelaksanaan pelatihan akan dilaksanakan secara offline di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dan akan di-relay di seluruh UPT lainnya dengan metode online dan offline.

Sasaran peserta ditargetkan sekitar 1.568.483 orang bahkan lebih, yang terdiri dari petani dan insan pertanian lainnya sejumlah 1.500.000 orang serta penyuluh pertanian sebanyak 68.483 orang.

KEYWORD :

Dedi Nursyamsi BPPSDMP Pelatihan Sejuta Petani Perubahan Iklim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :