Pasukan Hizbullah, 15 April 2016 [Agensi Anadolu]
TEHRAN, Jurnas.com - Gerakan perlawanan Hizbullah menerbangkan pesawat tak berawak di atas wilayah pendudukan Israel untuk misi pengintaian dan kembali tanpa tersentuh setelah menyelesaikan misi dengan sukses.
Hizbullah mengatakan, pada Jumat pihaknya meluncurkan drone `Hassan` ke wilayah Palestina yang diduduki. Kendaraan udara tak berawak menjelajahi daerah yang ditargetkan selama 40 menit dalam misi pengintaian, yang membentang sepanjang 70 kilometer.
"Meskipun banyak upaya musuh dan berturut-turut untuk menjatuhkannya, pesawat `Hassan` kembali dari wilayah pendudukan dengan selamat setelah melakukan misi yang diperlukan dengan sukses," tambah pernyataan itu, dikutip dari Tasnim News Agency, Sabti (19/2)
Militer Israel mengkonfirmasi penerbangan itu, dengan mengatakan sebuah rudal pencegat yang ditembakkan ke pesawat dan pesawat-pesawat tempur yang dikerahkan gagal mencegatnya.
Perkembangan terbaru datang ketika pemimpin Hizbullah, Seyed Hassan Nasrallah, mengatakan, gerakan perlawanan telah mengembangkan kemampuan untuk membuat roket dan drone sendiri.
"Kami telah mulai memproduksi drone," katanya, berbicara kepada penguasa rezim Israel.
Laporan mengatakan pesawat tempur Israel terbang di atas ibukota Libanon, Beirut, pada ketinggian rendah selama beberapa menit kemudian pada hari Jumat, dan suara keras terdengar.
Lebanon berjuang dari dua perang Israel, pada tahun 2000 dan 2006. Pada kedua kesempatan, kontribusi medan pertempuran oleh Hizbullah terbukti merupakan aset yang sangat diperlukan, memaksa militer Israel mundur.
Hizbullah didirikan setelah invasi dan pendudukan Israel tahun 1982 di Lebanon selatan. Gerakan tersebut mengusir pasukan Israel dari Lebanon pada Mei 2000.
Sejak itu, kelompok perlawanan telah tumbuh menjadi kekuatan militer yang kuat, berulang kali menyerang militer Israel, termasuk selama perang 33 hari pada Juli 2006.
KEYWORD :Hizbullah Pendudukan Israel Palestina
